PEMBATASAN JAMAAH MUSLIM DI SEKITAR AL-AQSHA JELANG HARI RAYA YAHUDI


Al-Quds, 28 Dzulqa’dah 1435/23 September 2014 (MINA) – Polisi Israel berjaga ketat di semua gerbang kompleks Masjid Al-Aqsha dan memberlakukan pembatasan terhadap masuknya jamaah Muslim menjelang Tahun Baru Yahudi.
Seorang wartawan Ma’an News di Kota Al-Quds sebagaimana dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Selasa, mengatakan, polisi Israel menolak Muslimin Palestina berusia di bawah 45 tahun dan dan semua Muslimah memasuki masjid.
Akibatnya Muslimin dan Muslimah di bawah usia 45 tahun terpaksa harus melakukan shalat subuh di jalan-jalan di luar kompleks masjid, wartawan Ma’an yang tidak disebutkan namanya menambahkan.
Selain itu, polisi Israel terus menerus menutup semua pintu gerbang kecuali pintu gerbang Rantai dan gerbang Dewan, di mana polisi mengadakan penjagaan ketat dan meneliti kartu identitas para jamaah.
Puluhan pemuda dan pemudi Palestina yang dilarang memasuki Al-Aqsha berkumpul di luar gerbang dan meneriakkan slogan-slogan mengecam tindakan polisi Israel dan menegaskan mereka mempunyai hak untuk memasuki tempat tersuci ketiga bagi umat Islam itu.
Direktur Kantor Al-Quds dari Kementerian Wakaf Palestina Sheikh Azzam al-Khatib mengatakan, penutupan lingkungan Al-Aqsha sejak Selasa ini dalam persiapan untuk perayaan hari raya Yahudi.
Dia mengatakan anggota parlemen Israel (Knesset) Miri Regev dari Partai sayap kanan Likud yang memimpin Komite Dalam Negeri dan Keamanan Knesset telah meminta polisi untuk mempersiapkan keamana super ketat bagi kunjungan para ekstrimis Yahudi selama hari raya tersebut.
“Kami merasakan hari-hari yang sangat sulit di al-Aqsha selama hari raya Yahudi yang akan datang,” kata al-Khatib.
Pasukan khusus Israel secara rutin mengantar dan mengawal ketat para pengunjung dari pemukim ilegal ekstrimis Yahudi ke lingkungan Al-Aqsha, menyebabkan ketegangan dengan jamaah Muslim Palestina.
Hampir setiap hari serbuan para pemukim ekstrimis Yahudi dengan pengawalan ketat polisi khusus Israel dilakukan ke Masjid Al-Aqsha, dalam upaya untuk membagi waktu ibadah antara Muslim dan Yahudi di dalamnya, sebelum pembagian tempat sebagaimana kasus Masjid Al-Haram Ibrahimi di Hebron.
Bagi umat Islam, Al-Aqsha merupakan situs paling suci ketiga di dunia. Yahudi menyebut daerah itu sebagai “Temple Mount,” mengklaim lingkungan itu adalah tempat dua sinagog Yahudi terkemuka di zaman kuno.
Israel menduduki Al-Quds, di mana Masjid Al-Aqsha berada, selama Perang Timur Tengah 1967. Israel kemudian berhasil menganeksasi kota Al-Quds pada 1980, mengklaim sendiri kota suci itu sebagai ibukota negara Yahudi.(T/R05/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)