Atlanta, MINA – Penjajah Zionis Israel dilaporkan tengah bersiap untuk kemungkinan serangan terhadap situs nuklir Iran, menaikkan kekhawatiran akan meningkatnya ketegangan dan konflik regional.
Dilansir dari Khaama Press, badan intelijen AS telah melaporkan kemungkinan yang meningkat bahwa Israel tengah bersiap untuk melancarkan serangan militer terhadap fasilitas nuklir Iran.
Penilaian itu didasarkan pada aktivitas militer Israel baru-baru ini, termasuk pergerakan amunisi dan latihan udara. Meskipun keputusan akhir belum dikonfirmasi, menurut pejabat AS yang menyatakan kekhawatiran atas potensi konflik regional yang lebih luas.
Perkembangan itu mengikuti pernyataan Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, yang menolak tuntutan AS untuk menghentikan pengayaan uranium.
Baca Juga: PM Inggris: “Kita Tidak Bisa Membiarkan Rakyat Gaza Kelaparan”
Khamenei menegaskan kembali komitmen Iran terhadap program nuklirnya, dengan mengatakan bahwa hal itu merupakan hak negara tersebut berdasarkan Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (NPT). Pernyataan-pernyataan ini semakin menegangkan hubungan antara Teheran dan Washington.
Pejabat Israel telah mengindikasikan bahwa mereka mungkin bertindak secara independen jika mereka menganggap perjanjian nuklir mendatang antara AS dan Iran tidak memadai.
Salah satu sumber Israel menyatakan, “Jika AS menandatangani kesepakatan yang buruk dengan Iran, Israel siap bertindak sendiri.”
Namun, intelijen AS menunjukkan bahwa Israel tidak memiliki kemampuan untuk membongkar sepenuhnya infrastruktur nuklir Iran tanpa bantuan AS, seperti pengisian bahan bakar di udara dan amunisi penghancur bunker.
Baca Juga: Kebakaran Hutan Hanguskan 8.000 Lebih Hektar Lahan di Arizona
Presiden Donald Trump telah menyatakan preferensi untuk resolusi diplomatik, dengan menyatakan bahwa ia akan “lebih suka itu [daripada] mengebom mereka.” Meskipun demikian, ia juga telah memperingatkan bahwa tindakan militer tetap menjadi kemungkinan jika Iran tidak menyetujui kesepakatan tersebut.
Pemerintahan Trump dilaporkan mendorong perjanjian yang akan memungkinkan Iran menggunakan energi nuklir untuk tujuan sipil tanpa terlibat dalam pengayaan uranium.
Meskipun ada upaya diplomatik ini, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menghadapi tekanan internal untuk mencegah Iran membuat senjata nuklir. Ia telah menekankan bahwa perjanjian apa pun harus mengarah pada pembongkaran total program nuklir Iran.
Para analis mencatat bahwa hubungan dekat Netanyahu dengan Presiden Trump dapat memengaruhi pendekatan AS terhadap situasi tersebut.
Baca Juga: 22 Negara Desak Israel Buka Jalur Bantuan Masuk ke Gaza
Situasinya masih belum pasti, dengan negosiasi diplomatik yang masih berlangsung dan persiapan militer yang semakin intensif. Komunitas internasional mengamati dengan saksama, menyadari bahwa setiap tindakan militer dapat memiliki implikasi yang signifikan terhadap stabilitas regional dan keamanan global. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Prancis Dukung Peninjauan Ulang Perjanjian UE-Israel Terkait Hak Asasi Manusia