Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Israel Berupaya Pisahkan Lingkungan Arab dari Kota Al-Quds

Rana Setiawan - Ahad, 28 Mei 2017 - 16:07 WIB

Ahad, 28 Mei 2017 - 16:07 WIB

530 Views

Kompleks Masjid Al-Aqsha di Kota Al-Quds (Yerusalem timur) Palestina. (Istimewa)

 

Al-Quds, 2 Ramadhan 1438/28 Mei 2017 (MINA) – Sumber-sumber Israel mengungkapkan sebuah “rencana rahasia” untuk memisahkan kamp pengungsi Shuafat, timur laut Kota Al-Quds dan Kafr Aqab, sebelah utara kota, dari wilayah administrasi Al-Quds, dalam upaya untuk “mempertahankan mayoritas orang Yahudi di kota itu”.

Saluran TV Israel 10 melaporkan, Ahad (28/5), rencana tersebut dilakukan untuk memisahkan daerah-daerah “secara administratif” dan menggabungkannya di dalam dewan lokal di luar Kota Al-Quds sementara wilayah itu berada di bawah kendali penuh Israel.

Lebih dari 140.000 warga Palestina tinggal di kota dan kamp-kamp pengungsian, demikian laporan Palestine news Network (PNN).

Baca Juga: Jajak Pendapat: Mayoritas Warga Penjajah Israel Ingin Akhiri Perang

Kepala Komite Lingkungan Kota Al-Quds, Munir Zaghir, mengatakan kepada Quds Press bahwa Pemerintah Kota Al-Quds di bawah Otoritas Pendudukan Israel mengabaikan kewajibannya terhadap lingkungan tersebut karena situasi keamanan.

“Kami menuntut hak kami untuk menjalani kehidupan yang layak,” tegas Zaghir.

Dia menambahkan, pemerintah kota berusaha mencari perusahaan swasta yang bisa memberikan layanan kepada masyarakat Kafr Aqab dan Kamp Shuafat sambil menjaga kedua wilayah di bawah pemerintahannya.

Zaghir menjelaskan, warga Kafr Aqab menghadapi banyak masalah karena kurangnya layanan termasuk “gangguan pasokan air, kekurangan infrastruktur dan jalan-jalan”.

Baca Juga: Front Demokrasi Serukan Persatuan di Tepi Barat Palestina

“Kami memiliki tuntutan hukum yang tertunda di pengadilan Israel selama bertahun-tahun hingga saat ini tidak ada perubahan di lapangan,” ujarnya.

Zaghir menunjukkan bahwa hampir 65.000 penduduk Kota Al-Quds tinggal di kota Kafr Aqab di daerah kumuh, dan membayar pajak properti dan asuransi kesehatan namun tidak menerima layanan yang baik.

Hal ini menekankan bahwa 12.000 orang telah mengajukan permohonan kepada Kementerian Dalam Negeri Israel untuk dipertemukan kembali dengan keluarga mereka di Kota Al-Quds setelah Tembok Pemisahan dipasang. (T/R01/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Abu Ubaidah: Tentara Penjajah Sengaja Bombardir Lokasi Sandera di Gaza

Rekomendasi untuk Anda