Yerusalem Al-Quds, MINA – Rezim Israel mengatakan telah menandatangani kesepakatan dengan Bhutan untuk membangun hubungan diplomatik dengan negara Himalaya yang relatif terisolasi itu.
Kementerian Luar Negeri Israel mengatakan, kesepakatan itu menyusul beberapa tahun “kontak rahasia” antara Pemerintah Tel Aviv dan Thimphu dengan tujuan membangun hubungan.
Perjanjian yang ditandatangani pada hari Sabtu (12/12) tersebut tampaknya tidak terkait dengan kesepakatan normalisasi yang disponsori AS dengan negara-negara Arab dan Muslim di Timur Tengah dan Afrika, Press TV melaporkan.
Kesepakatan dengan Bhutan datang dua hari setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa Maroko telah mencapai kesepakatan normalisasi dengan Israel, menjadi negara Arab keempat setelah Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain dan Sudan mencapai kesepakatan seperti itu dengan rezim Tel Aviv sejak Agustus.
Baca Juga: Tita Reda, Dari Ibu 5 Anak Menjadi Pengasuh 36 Cucu Yatim Piatu di Tenda
Pengadilan Kerajaan Maroko mengkonfirmasi berita tersebut dan mengatakan bahwa AS akan membuka konsulat di wilayah Sahara Barat sejalan dengan perjanjian tersebut.
Gerakan perlawanan Palestina Hamas dengan keras mengutuk perjanjian Tel Aviv-Rabat dan menyebutnya sebagai “dosa politik”.
Gerakan Jihad Islam Palestina juga mengutuk kesepakatan normalisasi, menggambarkannya sebagai pengkhianatan terhadap Yerusalem Al-Quds. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: UNCTAD: Perang Israel di Gaza Hancurkan 69 Tahun Pembangunan















Mina Indonesia
Mina Arabic