Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ISRAEL BOIKOT DUA KELOMPOK PEMBELA AL-AQSHA

kurnia - Kamis, 10 September 2015 - 15:00 WIB

Kamis, 10 September 2015 - 15:00 WIB

601 Views ㅤ

(Foto: Maan News Agency)
(Foto: Maan News Agency)

Sekelompok Muslimah Palestina yang menyebut dirinya Murabitat meneriakkan slogan selama aksi protes mencegah para ekstrimis Yahudi memasuki kompleks Masjid Al-Aqsha. (Foto: Maan News Agency)

Al-Quds, 26 Dzulqa’dah 1436/10 September 2015 (MINA) – Menteri Pertahanan Israel, Moshe Yaalon mengatakan, Rabu (9/9), pihaknya memboikot dua kelompok Muslim Palestina yang aktif melakukan kegiataan pembelaan di kompleks Masjid Al-Aqsha, AL-Quds Timur.

Kelompok Palestina Murabitat dan Murabitun yang selalu berkumpul di kompleks Masjid Al-Aqsha untuk memprotes apa yang mereka anggap semakin meningkatnya kontrol Israel atas tempat tersuci ketiga bagi umat Islam itu, di tengah gencarnya kunjungan provokatif kelompok pemukim ilegal Yahudi di bawah penjagaan pasukan bersenjata.

Sebagaimana Maan News Agency melaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), dua kelompok Muslim Palestina tersebut cenderung dalam menghadapi penyerbuan kelompok pemukim ilegal Yahudi dengan teriakan kalimat takbir “Allahu Akbar (Allah Maha Besar)”, karena mereka memandang kehadiran mereka yang bertujuan untuk membawa perubahan pada kiblat pertama bagi umat Islam itu, di mana pelarangan ibadah bagi non-Muslim.

Yaalon mengklaim badan keamanan internal Israel yang melarang Murabitat dan Murabitun, keputusan ditetapkan Selasa lalu, diperlukan untuk “membela keamanan negara, kesejahteraan masyarakat dan ketertiban umum”.

Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat

Kedua kelompok itu, katanya, adalah “faktor utama dalam menciptakan ketegangan dan tindak kekerasan” di lokasi yang diklaim kelompok Yahudi sebagai Bukit Kuil dan di Al-Quds secara keseluruhan.

“Mereka terlibat dalam aktivitas mengganggu dan berbahaya terhadap para wisatawan, pengunjung dan jamaah di situs itu yang mengarah pada aksi kekerasan,” ujar Yaalon, menyatakan sebagai “usaha untuk melemahkan kedaulatan Israel di Bukit Kuil”.

“Mereka terkait dengan organisasi Islam,” ujar Yaalon.

Direktur Pengurus Masjid Al-Aqsha, Sheikh Azzam Al-Khatib mengecam keputusan itu sebagai tindakan “tidak dapat diterima”. “Penjajah Israel tidak memiliki hak untuk ikut campur tangan dalam urusan Al-Aqhsa,” tegasnya.

Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya

“Setiap Muslim yang memasuki Al-Aqsha dan melakukan shalat adalah pelindung masjid. Tak seorang pun memiliki hak untuk mencegah seorang Muslim memasuki tempat kota suci mereka untuk melakukan shalat,” tambahnya.

Di bawah kondisi hukum baru yang dikeluarkan Otoritas Pendudukan Israel, siapa pun yang mengorganisir, mengumpulkan mengumpulkan dana atau ikut serta dalam kegiatan dua kelompok itu dapat dihukum.

Sejak pendudukan Israel di Al-Quds Timur pada tahun 1967, Israel telah mempertahankan kesepakatan dengan Dewan Wakaf Islam yang mengontrol kompleks Al-Aqsha untuk tidak membiarkan non-Muslim beribadah di daerah itu.

Namun, pasukan Israel telah secara teratur mengawal para pemukim ilegal Yahudi ke kompleks Al-Aqsha, yang menyebabkan kemarahan di kalangan jamaah Muslim. (T/P002/R05)

Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA) 

Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon

Rekomendasi untuk Anda

Kolom
Kolom
Khadijah