Al-Quds, MINA – Israel berusaha membujuk Otoritas Palestina untuk merujuk perawatan medis ke Rumah Sakit Israel setelah keputusan untuk menghentikannya beberapa bulan lalu, demikian laporan beberapa media Isael Jumat (12/7).
Zeev Rotstein, Direktur Jenderal Rumah Sakit Hadassah, bertemu pekan lalu dengan perwakilan dari Kementerian Kesehatan Palestina untuk membahas dampak dari keputusan Otoritas Palestina untuk tidak merujuk pasien Palestina menjalani perawatan di Rumah Sakit Israel.
Pasalnya, keputusan menyebabkan kerugian besar bagi Rumah Sakit Hadassah sebesar 100 juta. Direktur rumah sakit ini mencoba mengubah posisi kekuasaan dari keputusan ini, media Sawa melaporkan.
Situs berita berbahasa Ibrani dalam suatu laporannya menunjukkan, bahwa dalam beberapa bulan terakhir telah terjadi penurunan yang signifikan dari jumlah pasien Palestina yang dipindahkan ke Hadassah, sebagai hasil dari keputusan Otoritas, yang datang sebagai tanggapan atas pengurangan Israel atas dana kliring Palestina.
Baca Juga: Israel kembali Serang RS Kamal Adwan, Sejumlah Fasilitas Hancur
Pertemuan antara Direktur Rumah Sakit Hadassah dan perwakilan dari Kementerian Kesehatan mengikuti surat yang dikirim baru-baru ini oleh Profesor Rotstein kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, memperingatkan kemungkinan “bencana kemanusiaan” yang disebabkan oleh penangguhan rujukan medis.
Perdana Menteri Palestina Mohammed Ashteh mengatakan: “Kami memulai langkah-langkah pelepasan dari pendudukan dengan langkah-langkah serius, transfer medis ke Israel berhenti sepenuhnya kecuali untuk kasus penyelesaian”.
Kementerian Kesehatan kedua otoritas itu mengumumkan penandatanganan perjanjian dengan Pusat Kanker King Hussein di Amman untuk memindahkan pasien kanker yang tidak dapat dirawat di rumah sakit Palestina, menyusul penghentian transfer ke Rumah Sakit Israel beberapa bulan lalu, sebagai tanggapan terhadap Israel yang memotong setengah miliar syekel pendapatan pajak Palestina.
Semwntara itu, Menteri Kesehatan Palestina Mei Kila mengkonfirmasi, bahwa pusat kesehatan tersebut akan menyediakan layanan diagnostik dan terapeutik di bidang pemeriksaan klinis, laboratorium dan radiologi, klinik bedah, obat-obatan, persediaan dan bahan habis pakai medis serta kebutuhan perawatan lain untuk kanker. (T/B05/P2)
Baca Juga: RSF: Israel Bunuh Sepertiga Jurnalis selama 2024
Mi’raj News Agency (MINA)