Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Israel Bukan Melawan Hamas, Tapi Genosida Rakyat Palestina

Hasanatun Aliyah - Jumat, 8 Desember 2023 - 14:00 WIB

Jumat, 8 Desember 2023 - 14:00 WIB

3 Views

Istanbul, MINA – Mahmoud Al-Habash, Hakim Syariah Palestina dan Penasihat urusan agama Presiden Mahmoud Abbas mengatakan, Israel tidak melancarkan perang melawan Hamas tetapi melawan rakyat Palestina dan pengeboman yang terjadi di Gaza adalah genosida, sebagai kejahatan perang terhadap kemanusiaan.

“Perang Israel bukanlah melawan Hamas. Ini bohong. Ini adalah perang melawan rakyat Palestina,” kata Al-Habash pada KTT Eropa untuk Palestina yang diselenggarakan oleh Forum Muslim Eropa di Istanbul pada Kamis (7/12), Anadolu melaporkan.

Para pembicara pada acara tersebut menyebut perang Israel di Gaza sebagai genosida karena jumlah korban mencapai 16.200 lebih warga Palestina terbunuh, 12.000 diantaranya anak-anak dan perempuan dan menuntut gencatan senjata permanen dan diakhirinya bencana kemanusiaan.

“Apa pun yang terjadi di Palestina adalah genosida, kejahatan perang terhadap kemanusiaan,” kata Habash, seraya menambahkan bahwa selain di Gaza, warga Palestina juga dibunuh di beberapa wilayah seperti Tepi Barat dan Yerusalem.

Baca Juga: Israel Perpanjang Penutupan Media Al-Jazeera di Palestina

“Mengebom masjid, sekolah, gereja adalah kejahatan perang yang serius,” katanya.

Ia juga mengecam masyarakat internasional karena hanya menjadi penonton diam atas ‘pembantaian’ yang dilakukan Israel.

“Komunitas internasional hanya duduk dan menonton,” katanya.

Menyebut perdana menteri Israel sebagai pembunuh, ia mengatakan bahwa AS sebagai pendukung terbesar Israel harus bertanggung jawab atas pertumpahan darah tersebut.

Baca Juga: Australia, Selandia Baru, dan Kanada Desak Gencatan Senjata di Gaza

Dia mengatakan Israel membunuh orang dengan cara yang terorganisir dan sistematis dengan menargetkan rumah sakit di Gaza dan kamp pengungsi.

Di akhir pidatonya, dia meneriakkan “Hidup Palestina” dan “Hidup kemerdekaan Palestina.”

Akademisi, politisi, ulama, dan cendekiawan Islam, Kristen, dan Yahudi dari berbagai negara turut ambil bagian dalam acara tersebut.

Pada acara sehari penuh tersebut, para pembicara, beberapa di antaranya melalui Zoom, akan mengungkapkan solidaritasnya terhadap Palestina dan menuntut diakhirinya perang.(T/R5/P2)

Baca Juga: Sebanyak 35.000 Warga Palestina Shalat Jumat di Masjid Al Aqsa

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda