Gaza, MINA – Setidaknya 1.513 pekerja kemanusiaan meninggal dan ratusan fasilitas medis hancur sejak dimulainya agresi militer Israel di Jalur Gaza pada 7 Oktober 2023.
“Jumlah syuhada dari tim medis telah mencapai 1.402, selain 111 syuhada dari tim Pertahanan Sipil, sehingga totalnya menjadi 1.513 sejak dimulainya agresi,” kata Kantor Media Pemerintah di Gaza dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Anadolu Agency, Selasa (1/4).
Serangan Israel baru-baru ini di Rafah di Gaza selatan terhadap anggota Bulan Sabit Merah Palestina dan Pertahanan Sipil menyoroti bahaya yang dihadapi oleh para pekerja kemanusiaan di Gaza, yang mempertaruhkan nyawa mereka setiap hari untuk menyelamatkan orang lain.
Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina mengumumkan penemuan 14 jenazah setelah serangan Israel. Para korban termasuk delapan pekerja Bulan Sabit Merah, lima personel Pertahanan Sipil, dan satu anggota staf dari sebuah badan PBB.
Baca Juga: Jenin dan Tulkarm Terus Dihancurkan oleh Pasukan Israel
Ini terjadi beberapa hari setelah Pertahanan Sipil Palestina melaporkan penemuan jenazah salah satu anggota timnya yang dibunuh oleh pasukan Israel, sehingga jumlah korban tewas akibat serangan itu menjadi 15 orang.
“Menargetkan atau membahayakan responden darurat, jurnalis, atau pekerja kemanusiaan adalah pengabaian hukum internasional yang mencolok dan serius,” kata Philippe Lazzarini, Komisaris ajenderal Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) di X.
Euro-Med Human Rights Monitor yang berpusat di Jenewa menggambarkan insiden itu sebagai eksekusi massal terbesar terhadap pekerja kemanusiaan dalam sejarah peperangan modern. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jumlah Syahid di Gaza Capai 50.399 Jiwa Sejak Oktober 2023