Tel Aviv, 6 Ramadhan 1437/10 Juni 2016 (MINA) – Israel mencabut 83.000 izin wisata yang memungkinkan warga Palestina untuk bepergian ke luar wilayah termasuk ke Masjid Al-Aqsha.
Sebuah badan pertahanan Israel, COGAT mengatakan selain mencabut izin kunjungan pihaknya juga telah mengerahkan dua batalyon tambahan yang terdiri dari ratusan pasukan dari unit infanteri dan pasukan khusus ke Tepi Barat.
Ketetapan tersebut berlaku pada Kamis sebagai bentuk pembatasan gerak kepada warga Palestina yang telah menewaskan empat dan melukai 16 warga Israel dalam serangan di sebuah tempat wisata Tel Aviv terkenal.
Polisi mengidentifikasi empat warga Israel tewas sebagai Ido Ben Arieh (42), Ilana Nave (39), Michal Fiegeh (58), dan Mila Mishev (32). Demikian yang diberitakan The Wall Street Journal dan dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Baca Juga: Pemukim Yahudi Ekstremis Rebut Rumah Warga Yerusalem di Silwan
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengunjungi lokasi penembakan sehari setelah penembakan dan mengatakan akan menangkap para penyerang.
“Bangsa ini kuat, mereka tidak akan mengalahkan kita,” katanya.
Sami Abu Zohri, juru bicara gerakan Islam Hamas, yang menguasai Jalur Gaza, menyebut serangan itu “respon normal” untuk pendudukan Israel.
Pejabat Israel mengatakan setidaknya 34 warga sipil dan tentara Israel tewas dan 412 terluka sejak September. (T/P004/P4)
Baca Juga: Media Ibrani: Netanyahu Hadir di Pengadilan Atas Tuduhan Korupsi
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)