New York, MINA – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memberikan pernyataan resminya terkait aksi penjajah Zionis Israel yang mencaplok dataran Golan baru-baru ini sebagai sebuah pelanggaran.
Pelanggaran yang dimaksud adalah pengkhianatan terhadap perjanjian pada tahun 1974 antara Israel dan Suriah. Aljazeera melaporkan, Selasa (10/12).
juru bicara Sekretaris Jenderal PBB Stephane Dujarric menyatakan, wilayah yang dicaplok Zionis Israel itu seharusnya merupakan wilayah demiliterisasi, bukan haknya Israel.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan pada Ahad (8/12) bahwa dirinya telah memerintahkan tentaranya untuk ‘merebut’ zona demiliterisasi di bagian Dataran Tinggi Golan yang dikuasai Suriah.
Baca Juga: Ribuan Pengungsi Kembali ke Suriah setelah Jatuhnya Assad
Berdasarkan perjanjian 1974, zona penyangga itu dijaga oleh pasukan penjaga perdamaian PBB, UNDOF yang ditempatkan di sana. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Klaim Dataran Tinggi Golan akan Jadi Milik Israel Selamanya