Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Israel Culik 443 Relawan Global Sumud Flotilla di Laut Mediterania

Rana Setiawan Editor : Rudi Hendrik - 45 detik yang lalu

45 detik yang lalu

0 Views

Laut Mediterania, MINA – Pasukan Angkatan Laut Israel mencegat dan menculik ratusan relawan internasional dari armada kemanusiaan Global Sumud Flotilla (GSF) yang sedang menuju Gaza melalui Laut Mediterania, sejak Rabu malam (1/10).

Menurut laporan panitia GSF diterima MINA, Kamis, sedikitnya 443 relawan telah diculik dan dibawa ke arah pelabuhan Ashdod untuk diproses dalam penahanan yang dinilai ilegal.

Pihak pengacara dari lembaga HAM Israel, Adalah, menyatakan belum mendapat akses maupun informasi resmi mengenai kondisi dan lokasi para relawan yang ditahan.

Flotilla yang membawa bantuan pangan, obat-obatan, dan susu bayi serta ratusan relawan dari 47 negara itu dicegat secara ilegal di perairan internasional.

Baca Juga: Timor-Leste Resmi Bergabung dengan ASEAN

Para aktivis melaporkan kapal mereka diserang dengan meriam air, cairan “skunk water”, serta komunikasi mereka dijamming secara sistematis sebelum dipaksa naik ke kapal perang besar Israel, MSC Johannesburg.

“Ini adalah bentuk penculikan yang jelas-jelas melanggar hukum internasional dan hak asasi manusia. Intersepsi kapal kemanusiaan di perairan internasional adalah kejahatan perang,” demikian pernyataan resmi GSF.

GSF merilis daftar kapal yang sudah dikonfirmasi diserang dan dinaiki pasukan Israel, di antaranya Alma, Sirius, Adara, Spectre, Aurora, dan Deir Yassine. Sementara belasan kapal lain seperti MiaMia, Ahed Tamimi, Amsterdam, hingga Fair Lady dilaporkan hilang kontak beberapa jam setelah memasuki zona berisiko tinggi sekitar 120 mil laut dari Gaza.

Beberapa kapal, termasuk Mikeno (bendera Prancis), sempat terdeteksi melalui data AIS memasuki perairan Palestina beberapa mil lagi memasuki Gaza, namun hingga kini masih tidak dapat dihubungi.

Baca Juga: Ribuan Warga Meksiko Gelar Protes Pencegatan Global Sumud Flotilla oleh Israel

Kapal Marinette (bendera Polandia) menjadi salah satu yang masih terkoneksi melalui Starlink dengan enam penumpang di atasnya.

Insiden ini segera memicu kecaman global. Organisasi HAM internasional menegaskan tindakan Israel merupakan pelanggaran serius terhadap hukum laut internasional. Seruan agar pemerintah negara-negara peserta flotilla segera turun tangan kian menguat.

GSF menegaskan misi mereka tetap damai, non-kekerasan, dan transparan, dengan tujuan utama menyalurkan bantuan kemanusiaan dan menantang blokade ilegal Israel atas Gaza yang telah berlangsung 18 tahun.

“Setiap tindakan represif terhadap flotilla kami, setiap eskalasi kekerasan di Gaza, dan setiap upaya membungkam solidaritas justru semakin menguatkan tekad kami,” tegas pernyataan itu.

Baca Juga: Global Sumud Flotilla Dibajak IDF, Kolombia Usir Semua Diplomat Israel

GSF mendesak pemerintah dunia, lembaga internasional, dan PBB untuk segera:  menjamin keselamatan relawan yang diculik, menuntut pembebasan tanpa syarat seluruh peserta, menghentikan blokade ilegal atas Gaza, dan memastikan jalur kemanusiaan laut tetap terbuka.

Armada Global Sumud Flotilla merupakan upaya internasional terbesar dalam sejarah solidaritas Gaza, melibatkan sedikitnya 50 kapal dari Eropa, Afrika Utara, Asia, dan Amerika Latin dengan lebih dari 500 relawan dari 47 negara.[]

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Tenaga Medis AS Desak Trump Hentikan Dukungan kepada Israel yang Terus Serang Gaza

Rekomendasi untuk Anda