Tel Aviv, MINA – Israel dan Arab Saudi sama-sama menunjukkan dukungan mereka kepada Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump setelah pemimpin Washington itu menolak mengesahkan kesepakatan nuklir Iran 2015.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengucapkan selamat kepada Trump atas “keputusan berani”-nya, sementara Arab Saudi mengatakan bahwa pihaknya mendukung “strategi tegas” pemimpin AS tersebut.
“Saya mengucapkan selamat kepada Presiden Trump atas keputusannya yang berani hari ini. Dia dengan berani menghadapi rezim teroris Iran,” kata Netanyahu dalam sebuah video berbahasa Inggris, Jumat (13/10). Demikian The New Arab memberitakan yang dikutip MINA.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Menurutnya, jika kesepakatan Iran tidak berubah, dalam beberapa tahun ke depan, rezim “teroris” (Iran) akan menjadi terdepan di dunia akan memiliki gudang senjata nuklir.
Sementara itu, Arab Saudi mengatakan bahwa pihaknya mendukung “strategi tegas” Trump terhadap saingan regional Iran.
“Kerajaan tersebut mendukung dan strategi tegas terhadap Iran dan kebijakan agresifnya yang diumumkan oleh Presiden AS Donald Trump,” kata kantor berita nasional Saudi Press Agency dalam sebuah pernyataan.
Kerajaan Sunni di Arab Saudi telah bertahun-tahun menuduh Iran “mendestabilisasi” dunia Arab.
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama
Saudi dan Iran saling memutuskan hubungan diplomatik pada Januari 2016, setelah warga Iran menyerbu kedutaan dan konsulat Saudi sebagai tanggapan atas eksekusi seorang ulama Syiah terkemuka di kerajaan itu.
Arab Saudi dan negara-negara Arab lainnya memiliki keberatan yang keras atas kesepakatan nuklir yang ditengahi antara Iran dan enam negara kekuatan dunia, termasuk AS, pada tahun 2015.
Pada Jumat, Trump berhenti dan menarik diri dari kesepakatan nuklir 2015 dan memberikan nasibnya di tangan Kongres. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan