Israel dan AS Bantah Perundingan Normalisasi dengan Saudi ‘Ditunda’

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu (Foto: Istimewa)

Tel Aviv, – Para pejabat dan AS membantah laporan bahwa Arab telah menunda pembicaraan dengan AS mengenai dengan Israel.

Situs berita yang berafiliasi dengan Saudi, Elaph, mengklaim bahwa Riyadh telah menunda semua diskusi mengenai normalisasi, mengutip penolakan para menteri ekstremis di pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, yang tidak mau memberikan konsesi apa pun kepada .

Seorang pejabat Amerika dan Israel membantah laporan bahwa upaya normalisasi Saudi telah dibekukan, menurut The Times of Israel.

Elaph pada hari Ahad (17/9) mengklaim, seorang pejabat dari kantor Netanyahu mengkonfirmasi bahwa telah memberi tahu Washington tentang keputusannya untuk menunda semua pembicaraan terkait normalisasi dengan Israel karena kebuntuan tersebut.

Baca Juga:  Anies dan Lima Kepala Daerah Lain Terima Penghargaan Kemenag

Media yang berafiliasi dengan Saudi yang berbasis di London itu mengutip sumber-sumber AS yang mengatakan: “Arab Saudi memperkenalkan Palestina ke dalam perundingan [normalisasi] dengan cara yang cerdas untuk memastikan bahwa negara tersebut akan mengambil keputusan mengenai sifat dan waktu perjanjian apa pun dengan Israel.”

Hal ini akan memungkinkan Palestina untuk mendapatkan konsesi mengenai perbatasan negara mereka di masa depan, tidak seperti Perjanjian Abraham tahun 2020 antara Israel, , dan negara-negara Arab lainnya, yang gagal memberikan manfaat apa pun bagi Palestina, kata sumber tersebut.

Elaph mengutip seorang pakar Israel yang mengatakan bahwa Netanyahu sangat kecewa atas gagalnya pembicaraan normalisasi dengan Arab Saudi, menunjukkan bahwa para pejabat Israel sebelumnya percaya bahwa Arab Saudi akan menormalisasi hubungan tanpa mengangkat masalah Palestina.

Baca Juga:  Israel Mulai Kirim Gas Alam ke Mesir

Normalisasi dengan Israel sangat kontroversial di seluruh dunia Arab dan Palestina mengecam Perjanjian Abraham sebagai pengkhianatan terhadap tujuan mereka, dengan mengatakan bahwa mereka memberi penghargaan kepada Israel karena terus menduduki dan memblokade Jalur . (T/RI-1/P1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)