Tel Aviv, 20 Rajab 1435/19 Mei 2014 (MINA) – Pasukan Zionis Israel akan melakukan latihan bersama dengan militer Amerika Serikat (AS) secara besar-besaran di wilayah Israel, yang diberi nama Juniper Cobra, demikian menurut pernyataan pejabat Israel.
Sekitar 1.000 tentara AS dari Komando Eropa yang kini sudah berada di Israel dan dua kapal perang AS akan ambil bagian dalam latihan dua tahunan selama lima hari ini, Wordbulletin melaporkan dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Senin (19/5).
Tel Aviv mengkungkapkan, latihan ini bertujuan untuk mempersiapkan militer Israel terhadap ancaman serangan rudal.
Sistem rudal Israel, Iron Dome (jaring pencegat rudal), Sling Daud (jarak menengah) dan Arrow ( jangka panjang) harus diuji dalam latihan. Ketiga sistem rudal telah dikembangkan bersama dan dibiayai oleh Amerika Serikat.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Surat kabar harian Israel, Haaretz melaporkan bahwa dua kapal perang AS, yang ditempatkan di Laut Mediterania, juga akan ambil bagian dalam manuver militer. Kapal tersebut dilengkapi dengan teknologi yang digunakan untuk mencegat rudal.
Latihan ini diadakan seminggu setelah Menteri Pertahanan AS mengunjungi Israel. Selama dua hari perjalanan Chuck Hagel sebagai persiapan terakhir untuk manuver.
“Latihan ini akan menggunakan roket dan rudal balistik rancangan Israel, termasuk Iron Dome, Arrow, dan Sling Daud, sebagai bukti bahwa Amerika Serikat bangga telah membantu Israel baik keuangan dan pengembangannya,” kata Hagel.
Dia juga menggambarkan latihan itu sebagai latihan terbesar bagi pasukan AS di bawah Komando Eropa.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Selama ini AS selalu memberi dukungan dan bantuan pada militer negara zionis Israel. Pemerintah AS selalu membiayai proyek-proyek militer yang dilakukan Israel.
Sebagai contoh, sejak tahun 1986 hingga sekarang pemerintah Amerika telah menghabiskan lebih dari satu milyar dolar untuk pengembangan rudal-rudal Israel.
Bahkan sejak tahun 1974 bantuan militer Amerika mulai melimpah ke Israel hingga meningkat senilai 100 juta dolar. Dengan itu, pemerintah Zionis Israel bisa mengikat apapun proses perdamaian dengan pihak Arab karena adanya bantuan militer yang besar dari Amerika.
Usai penandatanganan perjanjian Camp David, pada tahun 1979 Israel mendapat dana sebesar 5 milyar dolar untuk mengembalikan posisi penyebaran pasukan militernya di semenanjung Sinai serta membangun landasan-landasan pesawat baru di Nagev, wilayah Israel selatan (Palestina’48).
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Setelah penadatanganan perjanjian Wye River tahun 1998 Israel mendapatkan kucuran dana 1,2 milyar dolar. Bersamaan dengan perundingan yang terjadi dengan pihak Suriah, Israel disiapkan chek senilai 17 milyar dolar oleh Amerika untuk membayar biaya penarikan dari dataran tinggi Golan.
Ketika Israel menarik pasukan dari Jalur Gaza pada 12 September 2005 lalu, pemerintah Israel meminta dana dari Amerika guna membantu merelokasi imigran Yahudi yang ditarik dari Jalur Gaza. Bentuan itu akhirnya dibekukan karena badai Katrina menghantam Amerika kala itu.
Israel diberi bantuan lain oleh AS yang nilainya sebasar 10 juta dolar untuk melaksanakan rencana penarikan dari Tepi Barat sesuai dengan proyek Olmertbeberapa waktu lalu. (T/P07/IR )
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon