Teheran, MINA – Iran dan Israel sepakat untuk melakukan gencatan senjata setelah 12 hari saling serang dengan serangan udara, termasuk serangan “menit-menit terakhir” yang ditembakkan oleh Teheran.
Dilansir dari Al Jazeera, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Selasa (24/6) pagi bahwa Israel telah menyetujui usulan gencatan senjata yang diumumkan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada malam sebelumnya.
Setelah itu, iran/">Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran mengeluarkan pernyataan tentang “keputusan nasional untuk memberlakukan penghentian perang terhadap musuh Zionis dan para pendukungnya yang keji.”
Pernyataan tersebut mengatakan, hal itu berpuncak pada serangan terhadap pangkalan AS di Qatar Senin malam dan serangan rudal fajar terhadap Israel.
Baca Juga: Sandera Israel Edan Alexander: Hamas Berlaku Baik Selama Penahanan
Sementara Netanyahu mengancam bahwa Israel akan menanggapi dengan tegas setiap pelanggaran gencatan senjata, perjanjian itu meningkatkan harapan untuk de-eskalasi dalam konflik yang meningkat secara dramatis dalam beberapa hari terakhir, ketika AS mengebom iran/">fasilitas nuklir Iran dan Teheran menyerang pangkalan AS di Qatar.
Perdamaian yang tampaknya rapuh itu mulai terwujud pada Selasa pagi, dengan laporan permusuhan berakhir setelah enam gelombang peluncuran rudal oleh Iran.
Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi menyiratkan, serangan itu dilancarkan tepat sebelum batas waktu pukul 07.30 GMT yang diumumkan oleh Trump.
“Operasi militer Angkatan Bersenjata kita yang kuat untuk menghukum Israel atas agresinya berlanjut hingga menit terakhir,” tulisnya di media sosial. []
Baca Juga: ASEAN Serukan Gencatan Senjata Permanen di Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)