Tel Aviv, MINA – Israel dan Jihad Islam Palestina menyetujui gencatan senjata yang dijadwalkan mulai berlaku Sabtu (13/5/2023) pada 10 malam, setelah lima hari pertempuran.
Hal ini dikemukakan seorang diplomat yang akrab dengan negosiasi yang ditengahi oleh Mesir, seperti dilaporkan Times of Israel.
Pengaturan gencatan senjata kemudian dikonfirmasi oleh kedua belah pihak.
Namun sekitar 15 menit sebelum tenggat waktu yang disepakati, sirene roket dinyalakan di kota-kota Rishon Lezion dan Holon di Israel tengah. Sirine berbunyi karena adanya tembakan roket dari Jalur Gaza, yang dicegat Iron Dome Israel.
Baca Juga: Al-Qasam Rilis Video Animasi ”Netanyahu Gali Kubur untuk Sandera”
Jihad Islam kemudian bertanggung jawab atas peluncuran tersebut.
Militer Israel mengatakan pesawatnya menyerang tiga peluncur roket bawah tanah Jihad Islam Palestina di Jalur Gaza setelah tembakan roket terbaru.
“Kami masih menahan napas,” kata diplomat yang tidak disebutkan namanya yang mengkonfirmasi gencatan senjata.
Pejabat senior Jihad Islam Mohamad al-Hindi juga mengkonfirmasi pukul 10 malam mulai gencatan senjata.
Baca Juga: Tentara Cadangan Israel Mengaku Lakukan Kejahatan Perang di Gaza
“Sekarang, kesepakatan ini tercapai berkat upaya Mesir yang berkelanjutan. Kami menghargai upaya ini,” ujarnya.
Penasihat Keamanan Nasional Tzachi Hanegbi menegaskan Israel menyetujui gencatan senjata yang diusulkan Mesir, dengan catatan militer akan menanggapi setiap serangan lebih lanjut.
Hanegbi berterima kasih kepada Mesir atas “upaya keras” mereka untuk menegosiasikan penghentian pertempuran. (T/RS2/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jihad Islam Kecam Otoritas Palestina yang Menangkap Para Pejuang di Tepi Barat