Rabat, MINA – Israel dan Maroko pada Kamis (10/12) sepakat untuk menormalisasi hubungan dalam kesepakatan yang ditengahi dengan bantuan Amerika Serikat.
Sebagai bagian dari perjanjian, Presiden AS Donald Trump setuju untuk mengakui kedaulatan Maroko atas Sahara Barat, di mana telah terjadi perselisihan teritorial puluhan tahun antara Maroko melawan Front Polisario yang didukung Aljazair.
Polisario adalah sebuah gerakan memisahkan diri yang berupaya untuk mendirikan sebuah kemerdekaan negara bagian di wilayah tersebut, AlJazeera melaporkan.
Trump menyegel perjanjian tersebut dalam panggilan telepon pada Kamis dengan Raja Maroko Mohammed VI, kata seorang pejabat senior AS.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Berdasarkan perjanjian tersebut, Maroko akan menjalin hubungan diplomatik penuh dan melanjutkan kontak resmi dengan Israel.
Maroko adalah negara keempat sejak Agustus yang mencapai kesepakatan yang bertujuan untuk menormalkan hubungan dengan Israel. Sebelumnya ada Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Sudan.
Warga Palestina telah mengkritik kesepakatan normalisasi, dengan mengatakan negara-negara Arab telah membatalkan kesepakatan lama, yakni Israel menyerahkan tanah untuk negara Palestina sebelum dapat menerima pengakuan.
Berdasarkan perjanjian tersebut, Maroko akan menjalin hubungan diplomatik penuh dan melanjutkan kontak resmi dengan Israel, memberikan izin penerbangan langsung ke dan dari Israel untuk semua warga Israel. (T/R7/P1))
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)