Tel Aviv, MINA – Israel telah menandatangani perjanjian pendidikan dengan Myanmar yang memungkinkan masing-masing negara untuk “saling memverifikasi” bagaimana sejarah mereka diajarkan di sekolah. Al Arabiya melaporkan, Jumat (1/6).
Kesepakatan terjadi karena kedua negara menghadapi kecaman internasional. Myanmar dikecam atas perlakuannya terhadap Rohingya dan Israel karena menggunakan serangan tembakan langsung terhadap demonstran Palestina di perbatasan Gaza.
Sekitar 700.000 warga Rohingya telah melarikan diri dari negara Rakhine Myanmar sejak Agustus lalu, dan pejabat AS dan PBB menuduh Myanmar melakukan pembersihan etnis.
Sejak 30 Maret, lebih dari 110 orang Palestina tewas oleh tembakan lansung tentara Israel, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.
Baca Juga: Israel Akui 66 Tentaranya Cedera dalam 24 Jam
Perjanjian tersebut memungkinkan Israel dan Myanmar untuk saling memverifikasi buku teks sekolah, khususnya pada bagian-bagian yang mengacu pada sejarah negara lain dan, jika diperlukan, dilakukan koreksi.”
Israel memiliki perjanjian serupa dengan negara lain, terutama yang melibatkan pendidikan tentang holocaust (pembunuhan massal warga Yahudi semasa Perang Dunia II) di Eropa. (T/B05/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Menteri Keuangan Israel Serukan Pendudukan Penuh di Gaza Utara