Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Israel dan Turki akan Perluas Lalu Lintas Penerbangan

siti aisyah - Kamis, 7 Juli 2022 - 19:14 WIB

Kamis, 7 Juli 2022 - 19:14 WIB

7 Views ㅤ

Tel Aviv, MINA – Israel dan Turki akan memperluas lalu lintas penerbangan bilateral di bawah kesepakatan penerbangan baru yang ditandatangani pada Kamis (7/7), pertama sejak 1951, kata kementerian transportasi Israel.

“Kesepakatan itu diharapkan menghasilkan dimulainya kembali penerbangan oleh perusahaan Israel ke berbagai tujuan di Turki, di samping penerbangan oleh perusahaan Turki ke Israel,” kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan seperti dikutip Middle East Eye.

Bulan lalu Yair Lapid, Perdana Menteri Israel yang saat itu menjadi menteri luar negeri, memuji kerja sama keamanan dengan Turki dalam membantu menggagalkan dugaan rencana Iran untuk menculik atau membunuh Warga Negara Israel di Istanbul, saat ia bertemu dengan mitranya di Ankara.

Pada Maret lalu, Presiden Israel Isaac Herzog bertemu dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di Ankara, kunjungan pertama seorang kepala negara Israel ke Turki sejak 2008.

Baca Juga: Indonesia Tampilkan Keunggulan Kopi Nusantara di Specialty Coffee Expo 2025 di Houston

Kunjungan Herzog dilakukan setelah lebih dari satu dekade hubungan tegang antara kedua negara, di mana Turki memberikan dukungan vokal perjuangan Palestina dan mengkritik kebijakan Israel.

Hubungan antara keduanya retak kembali pada 2018, ketika pasukan Israel membunuh puluhan warga Palestina yang mengambil bagian dalam protes Great March of Return di Gaza, ketika para pengunjuk rasa menuntut penerapan hak kembali pengungsi dan diakhirinya blokade yang melumpuhkan selama 15 tahun.

Turki menarik semua diplomatnya, dan memerintahkan utusan Israel keluar dari negara itu.

Para ahli percaya Turki dan Israel mulai bergerak lebih dekat dan bekerja sama setelah peristiwa di Nagorno-Karabakh pada 2020, dan kemudian di Afghanistan pada 2021.

Baca Juga: Parlemen Prancis Heningkan Cipta Kenang Jamaah Muslim yang Terbunuh di Masjid

Namun, gerakan Hamas, yang mengatur Gaza dan memelihara hubungan yang kuat dengan Ankara, mengutuk kunjungan Herzog, dan menegaskan kembali kebijakannya menolak “segala bentuk komunikasi dengan musuh kita”. (T/R6/R1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Putin Umumkan Gencatan Senjata Tiga Hari, Dimulai 8 Mei

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
Kolom
Kolom
Kolom
Kolom