Tel Aviv, MINA – Israel mendatangkan 10.000 pekerja India untuk menggantikan warga Palestina.
Menurut laporan di situs Walla, kedatangan para pekerja ini akan bertahap, dengan 2.500 pekerja konstruksi dan jumlah yang sama dari pekerja perawat pada tahun pertama.
Pemerintah India telah menandatangani perjanjian dengan Israel untuk membawa 10.000 pekerja India ke wilayah tersebut, demikian Middle East Monitor melaporkan, Senin (29/5).
Separuh dari pekerja ini ditujukan untuk sektor konstruksi, dengan separuh sisanya ditujukan untuk peran perawat.
Baca Juga: Tentara Israel Mundur dari Kota Lebanon Selatan
Otoritas Kependudukan dan Imigrasi di Israel menyatakan bahwa para pekerja yang masuk dari India yaitu mereka rajin, berpengalaman, dan fasih berbahasa Inggris.
“Mereka diharapkan dapat memenuhi permintaan tenaga kerja yang terus meningkat di Israel, khususnya di bidang keperawatan dan konstruksi,” kata Otoritas itu.
Sebagai bagian dari upaya untuk mencapai kesepakatan ini, misi multi-kementerian mengunjungi India Maret lalu guna mengerjakan cetak biru mempekerjakan pekerja di sektor perawatan dan konstruksi.
Delegasi mengunjungi pusat pelatihan dan menyatakan kekagumannya atas pelatihan yang diberikan kepada para pekerja sebelum kedatangan mereka.
Baca Juga: PBB Adopsi Resolusi Dukung UNRWA dan Gencatan Senjata di Gaza
Sementara itu, pekerja Palestina memberikan kontribusi vital bagi sektor konstruksi di pasar Israel. Tetapi, insiden keamanan, eskalasi militer, dan tidak adanya solusi politik membuat ketergantungan pada pekerja dari India.
Berdasarkan situs Suara Pekerja (Kav LaOved), jumlah pekerja Palestina di Israel terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir, khususnya di industri konstruksi, pemberi kerja pekerja Palestina terbesar di Israel.
Pada pertengahan 2020, lebih dari 80.000 pekerja tetap dipekerjakan di Israel dan sekitar 60.000 di industri konstruksi. (T/R6/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Menhan Israel: Ada Peluang Kesepakatan Baru Tahanan Israel