New York, MINA – Israel mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam pertemuan darurat, Ahad (14/4) agar Dewan Keamanan PBB bertindak menghukum dan menghalangi Iran menyusul serangan militer Iran yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel.
“Hari ini, Dewan Keamanan harus mengambil tindakan,” kata utusan Israel untuk PBB, Gilad Erdan. Seperti dilaporkan Voice of America (VoA).
Israel mendesak Dewan Keamanan mengutuk Iran, menerapkan kembali sanksi dan memasukkan Korps Garda Revolusi Iran sebagai organisasi teror.
“Tindakan harus diambil sekarang, bukan demi Israel, bukan demi kawasan, tapi demi dunia,” ujar Erdan.
Baca Juga: Putin Punya Kebijakan Baru, Hapus Utang Warganya yang Ikut Perang
Israel meminta pertemuan darurat tersebut menyusul serangan langsung terhadap wilayahnya oleh Iran yang dikatakan mencakup 170 drone bersenjata, 120 rudal balistik, dan 30 rudal jelajah.
Israel mengatakan pertahanan udaranya, bersama dengan Amerika Serikat dan sekutu lainnya, berhasil menembak jatuh 99% dari rudal tersebut.
Erdan mengkritik DK karena tidak mendengarkan peringatan Israel selama bertahun-tahun tentang Iran.
Dia mengatakan komunitas internasional selama ini bungkam terhadap kebangkitan “Islam Syiah,” namun dengan serangan langsung Iran terhadap Israel, rezim tersebut kini telah terekspos.
Baca Juga: Jadi Buronan ICC, Kanada Siap Tangkap Netanyahu dan Gallant
Dia mengatakan Iran telah “melanggar garis merah” dan Israel mempunyai hak hukum untuk membalas.
Iran Membela Diri
Sementara itu, Duta Besar Iran Amir Saeid Iravani mengatakan mereka tidak punya pilihan selain menggunakan hak mereka untuk membela diri setelah serangan tanggal 1 April terhadap kedutaan mereka di Damaskus, dan kegagalan Dewan Keamanan untuk secara resmi mengutuk serangan tersebut.
“Rezim Israel secara terang-terangan dan terbuka mengakui tanggung jawabnya atas operasi teroris dan destruktif yang dilakukan terhadap pejabat, ilmuwan, dan warga sipil Iran, serta melakukan sabotase terhadap infrastruktur nuklir damai kami dalam beberapa tahun terakhir,” ujar Iravani.
Baca Juga: Rusia Serang Ukraina Pakai Rudal Korea Utara
Israel diduga telah melakukan beberapa serangan, pembunuhan, dan serangan siber terhadap Iran dalam beberapa tahun terakhir, sebagian besar ditujukan pada program nuklir Iran.
Israel tidak pernah secara terbuka mengkonfirmasi operasi semacam itu.
Iravani mengatakan, “Iran tidak menginginkan eskalasi atau perang di kawasan, tetapi akan membela diri jika diperlukan”.
Ia juga menegaskan Iran tidak ingin berkonflik dengan Amerika Serikat.
Baca Juga: Badai Salju Terjang Eropa Barat
“Kami menunjukkan komitmen kami terhadap perdamaian dengan menahan diri dalam melibatkan Angkatan Darat AS dalam mencegat drone dan rudal Iran yang ditujukan untuk sasaran militer di wilayah pendudukan Palestina,” katanya.
“Hal ini menggarisbawahi dedikasi kami untuk meredakan ketegangan dan menghindari perluasan konflik.”
Namun dia menambahkan bahwa jika militer Amerika Serikat memulai operasi apa pun terhadap negaranya, warga negaranya, atau kepentingan keamanannya, Iran akan “merespons secara proporsional.”
Sikap Washington
Baca Juga: [POPULER MINA] Perintah Penangkapan Netanyahu dan Layanan di Semua RS Gaza Berhenti
Utusan AS Robert Wood mengatakan Washington tidak berupaya melakukan eskalasi dengan Teheran namun mengeluarkan peringatan.
“Jika Iran atau proksinya mengambil tindakan terhadap Amerika Serikat atau tindakan lebih lanjut terhadap Israel, Iran akan bertanggung jawab,” kata Wood.
Wood mengatakan Amerika Serikat akan mulai berkonsultasi dengan negara-negara lain untuk “mengeksplorasi langkah-langkah tambahan untuk meminta pertanggungjawaban Iran di PBB.”
Dia juga mendesak Dewan Keamanan untuk “mengutuk dengan tegas” tindakan Iran dan menyerukan mitra dan proksinya untuk menghentikan serangan mereka.
Baca Juga: Uni Eropa Berpotensi Embargo Senjata ke Israel Usai Surat Penangkapan ICC Keluar
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyampaikan pidato pada pertemuan darurat tersebut, menyerukan deeskalasi dan pengurangan ketegangan.
Antonio Guterres mengatakan, “Ini saatnya untuk mundur dari jurang kehancuran,” seraya menambahkan bahwa baik Timur Tengah maupun dunia tidak akan mampu menanggung perang yang lebih besar lagi.
Sebagian besar anggota Dewan Keamanan mengecam eskalasi tersebut dan menggemakan seruan Sekjen PBB untuk de-eskalasi dan diplomasi, sembari mengungkapkan kekhawatiran mengenai risiko meluasnya gejolak regional. (T/RS2/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi