Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Israel Dicap Lakukan Genosida Budaya di Gaza

kurnia - Rabu, 7 Februari 2024 - 19:15 WIB

Rabu, 7 Februari 2024 - 19:15 WIB

6 Views ㅤ

Gaza, MINA – Pasukan Israel membombardir Universitas Israel di Jalur Gaza, ini menandakan bahwa tujuan Israel menyerangan Jalur Gaza bukan hanya membela diri.

Hal ini disampaikan aktivis HAM Chris Hazzard sekaligus anggota parlemen Inggris dari Irlandia, Rabu (7/2). “Peledakan Universitas Israa yang dilakukan pasukan Israel menandakan bahwa tujuan Israel memborbardir Jalur Gaza bukanlah untuk membela diri,” ujar aktivis HAM, dilansir truthout.org.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menanamkan lebih dari 300 bom ranjau ke Universitas Israa di Gaza.

Video yang viral di media sosial, memperlihatkan detik-detik universitas tersebut hancur seketika karena ledakan. “Ini bukan pembelaan diri,” kata Chris Hazzard.

Baca Juga: Semua Rumah Sakit di Gaza Terpaksa Hentikan Layanan dalam 48 Jam

“Ini bukan upaya untuk melawan pemberontakan. Ini adalah pembersihan etnis.”

Di halaman Facebook-nya, Universitas Israa mengatakan IDF telah menduduki kampus tersebut selama sekitar 70 hari sebelum menanam 315 ranjau dan meledakkan gedung utama institusi tersebut, serta museumnya, rumah sakit universitas, dan bangunan lainnya

IDF menduduki Universitas Israa, kata para administrator, dan menggunakannya sebagai pangkalan militer dan pusat penculikan warga sipil yang terisolasi di daerah jalan Rashid, Maghraqa, dan Zahraa.

Mitchell Plitnick, presiden Rethinking Foreign Policy, mengatakan fakta bahwa 315 ranjau diledakkan berarti bahwa itu bukanlah target militer yang sah.

Baca Juga: Hamas Kecam Penyerbuan Ben-Gvir ke Masjid Ibrahimi

“Israel harus memiliki kendali penuh untuk menanam begitu banyak ranjau,” kata Plitnick.

Pusat Media Timur Tengah Internasional (IMEMC) menyebut penghancuran Universitas Israa sebagai upaya terbaru Israel untuk melakukan “genosida budaya” bersama dengan pembantaian sekitar 25 ribu orang orang hanya dalam waktu tiga bulan. (T/R4/P2)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Hezbollah dan Houthi Kompak Serang Wilayah Pendudukan Israel

 

 

 

Baca Juga: Banyak Tentara Israel Kena Mental Akibat Agresi Berkepanjangan di Gaza

Rekomendasi untuk Anda