
Kapal Super-Dvora MK III Israel. (Foto: dok. Phdefense)
London, MINA – Israel diduga telah melanjutkan penjualan peralatan militernya kepada Myanmar selama berlangsungnya krisis Rohingya terbaru.
Baru-baru ini, dua kapal tempur buatan Israel dipamerkan di sebuah unggahan Facebook Angkatan Laut Myanmar, lapor The Independent yang berbasis di London, Inggris.
“Selamat datang di Angkatan Laut Myanmar,” tulisnya. “Super-Dvora MK III bergerak maju dengan kecepatan 45 knot di perairan Myanmar.”
Namun, unggahan itu kini sudah tidak dapat diakses. Demikian Dhaka Tribune memberitakan yang dikutip MINA.
Baca Juga: Ketegangan Politik AS Memanas setelah Trump Kerahkan Pasukan Garda Nasional ke Los Angeles
Kapal pengangkut senjata itu memiliki stasiun senjata jarak jauh yang memungkinkan militer memasang senapan mesin berat atau meriam 30mm.
Kapal patroli tersebut dapat digunakan untuk menyerang pengungsi Rohingya yang melarikan diri ke Bangladesh.
Namun, Kementerian Luar Negeri Israel membantah laporan media bahwa pihaknya telah menjual senjata canggih kepada Myanmar dan menolak dugaan keterlibatannya dalam tragedi di wilayah Negara Bagian Rakhine, pusat krisis kekerasan yang banyak membunuh Muslim Rohingya.
Lebih dari 603.000 orang Rohingya telah eksodus dari Myanmar ke Bangladesh sejak tindakan keras militer pada akhir Agustus.
Baca Juga: Lonjakan Covid-19 di India, 769 Kasus Baru dalam Dua Hari
Eitay Mack, seorang pengacara Israel telah mengajukan petisi ke pengadilan Tinggi Israel untuk melarang penjualan senjata ke Myanmar. (T/RI-1/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: IDF Klaim Temukan Jenazah Pemimpin Hamas di Bawah Rumah Sakit di Gaza