Gaza, MINA – Paramedis dan tim penyelamat yang terlibat dalam evakuasi jenazah warga sipil Palestina dari kuburan massal yang ditemukan di Kompleks Medis Nasser, Khan Younis, telah melaporkan pencurian organ oleh militer Israel dan mengeklaim beberapa korban Gaza dikubur hidup-hidup di kuburan tersebut.
Setidaknya 392 mayat, termasuk 165 orang tak dikenal, ditemukan dari tiga kuburan massal setelah penarikan militer Israel dari Khan Younis.
Bukti mengejutkan mengenai penyiksaan, termasuk dipasung dengan pengekang plastik dan penodaan, muncul dari video dan foto para korban.
Menurut laporan kantor berita resmi Palestina, WAFA pada Jumat (26/4), beberapa jenazah menunjukkan tanda-tanda sayatan bedah yang tidak sesuai dengan praktik setempat, sehingga memicu kekhawatiran adanya pencurian organ.
Baca Juga: Jajak Pendapat: Mayoritas Warga Penjajah Israel Ingin Akhiri Perang
Pemantau Hak Asasi Manusia, Euro-Med mengatakan pada Ahad (21/4) lalu bahwa pihaknya memiliki “kekhawatiran” tentang kemungkinan pencurian organ dari mayat warga Palestina, menyusul laporan dari para profesional medis di Gaza yang memeriksa beberapa mayat setelah mereka dibebaskan oleh Israel.
Organisasi tersebut mengaku telah mendokumentasikan militer Israel menyita puluhan mayat dari Rumah Sakit Al Shifa dan Rumah Sakit Indonesia di Gaza utara, serta rumah sakit lain di selatan Gaza.
Di antara penemuan mengerikan di sekitar Rumah Sakit Nasser adalah tubuh seorang gadis muda yang mengenakan gaun bedah dimutilasi, yang menunjukkan bahwa dia mungkin dikubur hidup-hidup bersama dengan korban lain yang mengenakan pakaian serupa.
Akram al Satarri, seorang jurnalis yang berbasis di Gaza, mengatakan kepada outlet berita AS, Democracy Now, “Beberapa orang diikat. Beberapa orang membawa peralatan medis di tangan mereka, seperti kanula. Dan ketika mereka digali dari tanah, itu adalah alat medis. Jelas bahwa mereka dikubur hidup-hidup.”
Baca Juga: Front Demokrasi Serukan Persatuan di Tepi Barat Palestina
Kecurigaan lebih lanjut muncul dari adanya luka tembak, yang mengisyaratkan kemungkinan mereka dieksekusi di lapangan.
Penggunaan kain kafan yang tidak standar, jenazah yang dikuburkan dalam tumpukan sedalam tiga meter, dan konteks agresi yang sedang berlangsung terhadap warga Palestina menggarisbawahi betapa gawatnya situasi ini.
Berbicara pada konferensi pers hari Kamis (25/4), seorang pejabat dari Pertahanan Sipil Palestina di Gaza mengatakan, “Kami menemukan tiga kuburan massal, yang pertama di depan kamar mayat, yang kedua di belakang kamar mayat, dan yang ketiga di utara gedung dialisis.”
Tentara Israel mengakui bahwa “mayat yang dikuburkan oleh warga Palestina” telah diperiksa oleh tentara yang mencari sandera, tetapi tidak secara langsung menjawab tuduhan bahwa pasukan Israel berada di balik pembunuhan tersebut.
Baca Juga: Abu Ubaidah: Tentara Penjajah Sengaja Bombardir Lokasi Sandera di Gaza
Beberapa orangtua di Gaza mengatakan bahwa beberapa jenazah yang ditemukan telah dikuburkan oleh kerabatnya.
PBB, Uni Eropa, dan Prancis menyerukan penyelidikan independen terhadap kuburan massal tersebut. Pada Kamis (25/4), Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS mengatakan, Israel harus menyelidiki sendiri sehubungan dengan kuburan massal tersebut.
Israel telah membunuh lebih dari 34.305 warga Palestina, 70 persen di antaranya bayi, anak-anak dan wanita, serta melukai sedikitnya 77.000 lainnya.
Mahkamah Internasional (ICJ) menyebut Israel telah melakukan genosida di Palestina. []
Baca Juga: Al-Qasam Rilis Video Animasi ”Netanyahu Gali Kubur untuk Sandera”
Mi’raj News Agency (MINA)