Bethlehem, MINA – Pasukan Israel pada hari Rabu (25/10) mendirikan sebuah gerbang besi di pintu masuk kuburan Palestina di desa al-Walaja, wilayah Tepi Barat yang diduduki.
Warga setempat mengatakan kepada Ma’an yang dikutip MINA, sebidang tanah di mana gerbang didirikan di sekitar milik Ahmad Barghouthi dan menggunakan sebagai kuburan bagi anggota keluarganya.
Pasukan Israel dilaporkan mengatakan kepada Barghouthi, bahwa tanah tersebut berada di dalam rute untuk tembok pemisah Israel, sehingga memotong aksesnya ke kuburan. Seorang jurubicara militer Israel membenarkan hal itu dan telah menerima laporan.
Warga al-Walaja kehilangan lebih dari tiga perempat tanah mereka sejak negara Israel didirikan pada tahun 1948, dan sebagian besar penduduk desa menjadi pengungsi.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Selama pengambilalihan militer Israel di Yerusalem Timur dan Tepi Barat pada tahun 1967 ada 50 persen tanah al-Walaja yang dicaplok Israel di kota Yerusalem.
Sementara itu, tembok pemisah Israel mengelilingi al-Walaja, kota kelahiran aktivis Palestina yang terbunuh Basel al-Araj, dan petak tanah telah dialokasikan kembali oleh pemerintah Israel untuk pembangunan dan perluasan permukiman ilegal Gilo, Har Gilo, dan Givat Israel. Yael.
Pemerintah Israel juga telah merencanakan untuk menyita ratusan hektar dari al-Walaja untuk pendirian taman nasional. (T/B05/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon