
Sebagian Terowongan Gaza. (Foto: World Bulletin)
Jakarta, MINA – Israel baru-baru ini mengebom sebuah terowongan di jalur perbatasan Gaza selatan dan menewaskan setidaknya tujuh warga dan melukai 12 lainnya. Serangan bom terjadi di hari semestinya perbatasan Rafah yang dekat dengan terowongan itu dibuka menyusul proses rekonsiliasi internal Palestina.
Menurut Kuasa Usaha Sementara (KUAI) Kedutaan Besar Palestina untuk Indonesia Taher Hamad Israel sangat tidak menginginkan perdamaian internal di Palestina terjadi sehingga melakukan “hal keji” seperti itu.
“Perbatasan Rafah seharusnya dibuka hari itu, tapi karena terowongan dibom, perbatasan (terpaksa) harus ditutup lagi,” katanya kepada MINA di Jakarta, Rabu (1/11).
Selain Israel, dia juga menjelaskan ada banyak musuh yang tidak menginginkan rekonsiliasi terjadi tanpa menjelaskan lebih lanjut. Namun, peran Mesir dalam proses islah kali ini diakui Taher mengesankan.
Baca Juga: VNL Putra 2025: Ukraina Redam Kebangkitan Jepang dalam 5 Set Menegangkan
“Pengaruh Mesir sangat mengesankan kali ini,” tambahnya.
Sementara itu, Hamas mengatakan Israel telah melakukan “upaya sia-sia untuk menyabotase upaya untuk memperbaiki persatuan Palestina”. Kesepakatan rekonsiliasi ini diraih faksi Hamas dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas di awal bulan ini.
Namun Israel berdalih dengan mengatakan, “IDF (Pasukan Pendudukan Israel) tidak bermaksud untuk meningkatkan situasi namun siap menghadapi berbagai skenario,” kata juru bicara militer Israel, Letnan Kolonel Jonathan Conricus.
Warga Gaza dikenal sering menggunakan terowongan rahasia sejak area itu diblokade Israel dari darat, laut dan udara 10 tahun lalu. Untuk mengatasi kekurangan pasokan kebutuhan hidup akibat pengepungan, warga Gaza menggunakan terowongan rahasia yang menghubungkan Mesir-Gaza dekat dengan perbatasan Rafah. Barang yang biasa masuk ke terowongan beragam jenis mulai dari kebutuhan pokok, bahan bangunan, bahan bakar dan lain-lain.(L/R01/RE1/R01)
Baca Juga: Erupsi Ganda Gunung Semeru, Warga Diimbau Jauhi Besuk Kobokan
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Mengenang Tragedi Titanic, Refleksi Kemanusiaan dalam Cahaya Iman