Jeddah, 14 Ramadhan 1438/9 Juni 2017 (MINA) – Memiliki kesamaan dalam memerangi Iran, Israel mendukung langkah Arab Saudi dan beberapa negara teluk lain yang memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar baru-baru ini.
Bukti menunjukkan kedekatan UEA dengan sebuah kelompok lobi utama Israel untuk menekan Qatar karena negara kaya energi itu memberikan dukungan terhadap organisasi perjuangan Palestina seperti Hamas.
Pejabat Israel dengan cepat menawarkan dukungan mereka terhadap Arab Saudi.
“Garis baru telah ditarik dari pasir di Timur Tengah,” kata Michael Oren, wakil menteri luar negeri untuk diplomasi Israel dalam akun Twitternya, menambahkan, “Tidak ada lagi Israel melawan Arab tapi Israel dan Arab melawan teror yang didanai Qatar.”
Baca Juga: Survei: 35 Persen Pemukim Ingin Tinggalkan Wilayah Pendudukan Israel
Menteri pertahanan Israel Avigdor Lieberman menyatakan krisis tersebut merupakan “kesempatan untuk kerja sama” antara Israel dan negara-negara Teluk tertentu.
“Jelas bagi semua orang, bahkan di negara-negara Arab, bahwa bahaya sebenarnya adalah terorisme,” kata Lieberman. Dia berdalih blok yang dipimpin Saudi telah memutuskan hubungan dengan Qatar “bukan karena Israel, bukan karena orang Yahudi, bukan karena Zionisme,” tapi “karena ketakutan akan terorisme.”
Chagai Tzuriel, seorang pejabat tinggi di kementerian intelijen Israel, mengatakan kepada The Times of Israel bahwa Qatar adalah “rasa sakit di pantat” negara-negara Arab yang bersekutu dengan Israel.
Mantan menteri pertahanan Israel Moshe Yaalon juga menyatakan dukungannya terhadap koalisi yang dipimpin Saudi untuk melawan Qatar.
Baca Juga: Usai Pasukannya Disergap di Perbatasan, Israel Bom Pusat Kota Beirut
“Negara-negara Arab Sunni, selain Qatar, sebagian besar berada dalam kapal yang sama dengan kita karena kita semua melihat nuklir Iran sebagai ancaman nomor satu bagi kita semua,” katanya pada sebuah upacara yang merayakan ulang tahun ke 50 pendudukan militer Israel atas Tepi Barat, Jalur Gaza dan Dataran Tinggi Golan Suriah.
Pada Senin, Arab Saudi dan beberapa negara teluk lainnya, termasuk Uni Emirat Arab dan Bahrain, memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar dan memberlakukan blokade, memotong hubungan darat, laut dan udara ke negara tersebut.
Media lokal melaporkan, toko-toko yang ada di Qatar dekat dengan perbatasan Arab Saudi mengosongkan persediaan mereka karena khawatir kisruh akan semakin panjang dan berakibat pada usaha mereka.
Membenarkan keputusannya, Arab Saudi telah menuduh Doha melakukan “pelanggaran berat” karena merangkul “berbagai kelompok terorisyang bertujuan untuk mengacaukan wilayah tersebut,” termasuk Ikhwanul Muslimin, Negara Islam, yang juga dikenal sebagai ISIS, dan al-Qaidah.
Baca Juga: “Kami Siap Melayanimu Nasrallah!” Begini Cara Hezbollah Sergap Puluhan Tentara Israel
Pada Selasa, Arab Saudi terus memanaskan suasana, menangguhkan izin penerbangan Qatar Airways dan memerintahkan bank-banknya untuk menjual mata uang Qatar.
Qatar membantah semua pernyataan yang dituduhkan kepadanya, menyebut negaranya tidak akan menyerah walaupun negara tetangganya melakukan blokade dari semua sisi.(T/RE1/RS2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Israel-Hezbollah Bertempur di Lebanon Selatan, Delapan Tentara Zionis Tewas