Yerusalem, MINA – Masyarakat Tahanan Palestina (PPS) melaporkan serangkaian praktik kejam yang dilakukan pasukan pendudukan Israel terhadap tahanan perempuan Palestina di Penjara Damon, yang dikenal memiliki kondisi sangat buruk.
Dalam laporannya, Senin (18/8), PPS mendokumentasikan empat insiden terpisah yang terjadi pada paruh pertama Agustus, yakni pada tanggal 4, 8, 10, dan 14 Agustus. Insiden itu menyoroti penyiksaan fisik maupun psikologis yang dialami para tahanan perempuan.
Menurut laporan PPS, pasukan Israel menggunakan anjing polisi, menembakkan gas air mata, serta melakukan praktik-praktik merendahkan martabat yang bertujuan untuk mematahkan semangat para tahanan. Kesaksian yang dihimpun PPS menyebutkan para perempuan diborgol, dipaksa menundukkan kepala, dan diarak di halaman penjara dengan cara yang melecehkan.
Selain serangan langsung tersebut, kondisi kehidupan para tahanan perempuan di Penjara Damon juga sangat memprihatinkan. Kekurangan pangan kronis, kualitas makanan yang buruk, serta kondisi penjara yang dipenuhi serangga menyebabkan penyakit kulit menyebar luas. Situasi diperparah dengan panas menyengat, kelembapan tinggi, dan ventilasi yang minim. Akses terhadap kebutuhan dasar seperti kebersihan dan perawatan pribadi juga dibatasi ketat oleh otoritas Israel.
Baca Juga: Menlu Mesir dan PM Palestina Gelar Konferensi Pers di Perbatasan Rafah
Saat ini, terdapat 48 perempuan Palestina yang ditahan, termasuk remaja dan seorang tahanan yang sedang hamil tua. PPS menegaskan bahwa perlakuan ini bukan insiden terpisah, melainkan bagian dari kebijakan sistematis yang telah lama diterapkan sistem penjara Israel terhadap tahanan Palestina, kebijakan yang semakin memburuk sejak dimulainya agresi militer Israel di Gaza.
PPS memperingatkan, kondisi tahanan perempuan tersebut semakin tragis dan tidak manusiawi. Meski mereka berusaha melawan dengan keteguhan kolektif, pelanggaran terhadap hak-hak dasar mereka terus berlangsung. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Menteri Israel Umumkan Pembangunan Permukiman di Wilayah E1 Tepi Barat