Gaza, MINA – Anggota Biro Politik Hamas, Izzat Al-Rishq, menyerukan agar pendudukan Zionis Israel dibawa ke pengadilan internasional karena menggunakan tahanan Palestina sebagai tameng manusia.
Al-Rishq dalam pernyataan persnya saat fajar, Senin (1/7) seperti dikutip dari Palinfo, mengomentari video yang diterbitkan oleh Al Jazeera, yang menunjukkan tentara pendudukan menggunakan tahanan Palestina sebagai perisai manusia selama operasi teroris di Jalur Gaza.
Hal itu merupakan kejahatan perang yang serius, pelanggaran terang-terangan terhadap semua hukum perang dan hak-hak tawanan, serta pengabaian terhadap semua konvensi, undang-undang dan perjanjian internasional.
“Kejahatan perisai manusia ditambahkan ke dalam catatan kejahatan dan pelanggaran yang dialami tahanan Palestina di kamp konsentrasi Nazi, yang mencakup segala bentuk balas dendam brutal, termasuk kelaparan, penghinaan, dan pelecehan, pengabaian tindakan medis yang disengaja, perampasan makanan dan obat-obatan, patah anggota tubuh, pembunuhan secara perlahan, dan eksekusi di lapangan,” jelasnya.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Hamas menyerukan kepada komunitas internasional untuk mengutuk kejahatan tersebut, dan pihaknya juga menyerukan kepada Mahkamah Internasional (ICJ) dan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk menambahkan kejahatan perisai manusia ke dalam daftar kejahatan perang yang menyebabkan para pemimpin pendudukan diadili.
Sebelumnya pada Sabtu malam, Al Jazeera menerbitkan klip video yang menunjukkan tentara pendudukan Israel menggunakan tahanan Palestina sebagai tameng manusia selama bentrokan di Jalur Gaza.
Foto-foto Al Jazeera menunjukkan pendudukan memaksa seorang tahanan memasuki terowongan setelah mengikatnya dengan tali dan memasang kamera di tubuhnya, juga memaksa para tahanan untuk mengenakan pakaian militer sambil menggunakannya sebagai perisai manusia dan membahayakan nyawa mereka.
Video tersebut juga menunjukkan penggunaan seorang tahanan yang terluka sebagai perisai manusia dan memaksanya memasuki rumah-rumah yang hancur di Gaza, di mana mayat para syuhada tampak tergeletak di mana-mana. []
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Mi’raj News Agency (MINA)