Haifa, 15 Sya’ban 1438/12 Mei 2017 (MINA) – Pasukan Israel, Kamis (11/5), melakukan penghadangan terhadap aksi longmarch Palestina yang bertolak dari kota Haifa menuju Masjid Al-Aqsha.
Koordinator aksi longmarch, Sindebad Thaha mengatakan, polisi Israel meminta kepada peserta aksi untuk menghentikannya, demikian Pusat Info Palestina (Palinfo) melaporkannya.
“Ketika kami tiba di pinggiran kota Al-Quds, personel polisi Israel menghadang kami dan menyerahkan surat perintah agar aksi longmarch tidak dilanjutkan dengan alasan aksi itu dikendalikan oleh Gerakan Islam yang memang dinyatakan sebagai organisasi terlarang di Israel,” katanya.
Polisi Israel di Al-Quds mengeluarkan keputusan melarang longmarch dengan alasan bahwa aksi tersebut diinisiasi oleh Gerakan Jihad Islam yang memang dinyatakan sebagai organisasi terlarang di Israel dan dianggap organisasi teroris.
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
Thaha menyatakan, longmarch tidak berafiliasi kepada organisasi politik manapun dan hanya diadakan pemuda Haifa untuk mengirim pesan kepada dunia Arab dan Islam bahwa Al-Aqsha adalah tanggungjawab kita bersama dan masjid tersebut dalam bahaya selama berada dalam penjajahan.
Ia menambahkan, aksi longmarch meski dihentikan Israel, namun masih tetap akan mengirim pesan bahwa antara warga Palestina 1948 terikat kuat dengan Al-Quds dan Masjid Al-Aqsha.
“Bahkan peserta aksi bertekad tak akan kapok dengan aksi mereka, di tahun depan mereka akan kembali beraksi yang sama sampai mereka bisa mewujudkan tujuan dan shalat di Al-Aqsha,” ujarnya.
Aksi kali ini adalah tahun ketiga bersamaan dengan Peringatan Nakba Palestina untuk menegaskan hubungan erat warga Palestina dengan Al-Quds dan Al-Aqsha. (T/R06/B05)
Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)