Gaza, MINA – Seorang petugas medis Palestina memperingatkan tentang bencana lingkungan di Gaza utara karena banyaknya jenazah yang tidak bisa dievakuasi di tengah serangan mematikan tentara pendudukan Israel.
“Ada banyak mayat di jalan-jalan yang tidak dapat dijangkau,” Mohammad Abu Afsh, kepala Organisasi Bantuan Medis yang berbasis di Gaza, sebuah LSM, mengatakan dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip oleh Anadolu Agency, Ahad (15/12).
“Anjing dan kucing liar melahap mayat-mayat yang menumpuk, yang menandakan bencana lingkungan yang serius,” katanya.
Tentara pendudukan Israel terus melancarkan serangan mematikan di Gaza utara sejak 5 Oktober 2024 yang diduga bertujuan untuk mencegah kelompok perlawanan Palestina Hamas berkumpul kembali. Namun, Palestina menuduh Israel berusaha menduduki daerah itu dan memaksa penduduknya mengungsi.
Baca Juga: Keluarga Tahanan Israel Kecam Pemerintahannya Sendiri
Sejak saat itu, hampir tidak ada bantuan kemanusiaan, termasuk makanan, obat-obatan, dan bahan bakar, yang diizinkan masuk ke daerah itu, sehingga penduduk yang tersisa di daerah itu berada di ambang kelaparan.
Hampir 4.000 warga Palestina di Gaza utara syahid, menurut otoritas kesehatan Palestina.
Abu Afsh mengatakan ada kekurangan dokter bedah yang parah di Gaza utara karena serangan Israel yang berulang kali.
“Tentara Israel berulang kali menargetkan rumah sakit dan staf medis serta mencegah dokter mencapai Gaza utara,” tambahnya.
Baca Juga: Jajak Pendapat: Mayoritas Warga Penjajah Israel Ingin Akhiri Perang
Israel telah melancarkan perang genosida di Jalur Gaza yang menyebabkan ebih dari 44.900 syahid, sebagian besar wanita dan anak-anak sejak 7 Oktober 2023. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Front Demokrasi Serukan Persatuan di Tepi Barat Palestina