Yerusalem, 3 Rabi’ul Akhir 1438/ 2 Januari 2017 (MINA) – Buldoser Israel pada Senin pagi (2/1) membongkar 11 bangunan perumahan warga Badui di Khan Al-Ahmar, wilayah Tepi Barat.
“Buldoser Israel dikawal oleh pasukan Israel menghancurkan 11 bangunan perumahan tanpa membiarkan pemilik untuk mengevakuasi barang-barang pribadi dan prabotan,” kata Dawood Jahalin, sekretaris gerakan Fatah di masyarakat Badui Yerusalem, kapada Ma’an yang dikutip MINA.
Menurutnya, 87 warga Palestina, sebagian besar dari mereka adalah perempuan dan anak-anak, kehilangan tempat tinggal akibat penghancuran itu.
“Pasukan Israel memberlakukan pengepungan di daerah tersebut dan menutup pintu masuk selama penghancuran berlangsung. Sebelumnya telah tercatat 11 bangunan yang sama, terbuat dari lembaran timah dan kayu dibongkar untuk pertama kalinya sejak bulan Agustus lalu,” tambahnya.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Khan Al-Ahmar adalah salah satu dari beberapa desa Badui yang menghadapi upaya pemindahan paksa oleh rencana pemerintah Israel yang membangun ribuan rumah pembangunan permukiman Yahudi baru di area E1.
Pembangunan pemukiman di E1 akan efektif dalam memecah belah Tepi Barat dan membuat pembentukan negara Palestina yang berdampingan, seperti yang dibayangkan oleh solusi dua negara yang didukung secara internasional dalam konflik Palestina -srael yang hampir mustahil terjadi.
Kegiatan Israel di area E1 telah menarik kecaman internasional yang luas.
Presiden Palestina Mahmoud Abbas telah mengatakan bahwa “E1 adalah garis merah yang tidak bisa dilintasi.”
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Selanjutnya, Israel jarang memberi izin kepada warga Palestina untuk membangun di Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, meskipun diperkirakan 550.000 permukim Israel Yahudi lebih mudah diberikan izin bangunan dan memungkinkan untuk memperluas rumah dan properti mereka.
Hampir semua aplikasi bagi warga Palestina untuk izin membangun di Area C yang hanya 60 persen dari Tepi Barat di bawah kontrol penuh militer Israel ditolak oleh otoritas Israel, dan memaksa masyarakat untuk membangun secara ilegal.
Menurut dokumentasi PBB, penghancuran di wilayah pendudukan Tepi Barat dan Yerusalem Timur telah melihat lonjakan belum pernah terjadi sebelumnya pada 2016, ketika otoritas Israel menghancurkan 1.081 struktur Palestina pada 26 Desember dengan 870 di Area C saja, peningkatan yang besar dari 531 di tahun 2015.(T/R10/RI-1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza