Al-Quds, 23 Dzulhijjah 1436/7 Oktober 2015 (MINA) – Pasukan Israel, Selasa (6/10), menghancurkan dua rumah milik keluarga Palestina yang melakukan penyerangan terhadap Israel tahun lalu, hanya beberapa jam setelah Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menyerukan mempercepat penghancuran rumah tersebut.
Penduduk setempat di wilayah Jabal al-Mukabbir, Al-Quds mengatakan, Selasa (6/10) pagi, pasukan Israel menyerang rumah warga Palestina Muhammad Jaabis dan Ghassan Abu Jamal, kemudian rumah diledakan.
Sebelumnya, pemilik rumah, Ghassan Abu Jamal ditembak mati bersama sepupunya Uday, setelah mereka membunuh empat warga Israel dalam serangan di Sinagoga, pada November tahun lalu. Maan News Agency melaporkan dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Rabu.
Secara terpisah, Jaabis ditembak mati ketika ia berlari ke mobil ekskavator ke sebuah bus Israel, hingga menewaskan satu orang dan melukai beberapa orang lainnya.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Penduduk setempat mengatakan rumahnya ikut mengalami kerusakan saat di ledakan, Selasa (6/10).
Sementara itu, di sebuah rumah ketiga, juga di Yerusalem Timur, pasukan Israel menyerang dan menggeledah rumah keluarga Mutaz Hijazi di kawasan Silwan, sebelum mengisi bekas kamar Hijazi dengan beton.
Hijazi ditembak mati di atap rumah pada 30 Oktober 2014, setelah dia dituduh melakukan percobaan pembunuhan aktivis sayap kanan Yahudi Yehuda Glick. Pasukan Israel dilaporkan menahan semua anggota keluarga dan memindahkan mereka jauh dari rumah.
‘Tidak ada Batasan’ untuk Pasukan Israel
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Penghancuran rumah-rumah itu dilakukan secara cepat, hanya sekitar enam jam setelah pertemuan kabinet keamanan Israel, Senin (5/10) malam.
Dalam sidang itu memerintahkan Menteri Kehakiman Israel Ayelet Shaked menemukan cara mempercepat proses hukum untuk pembongkaran “rumah teroris”.
Menteri Pendidikan Naftali Bennett menggunakan pertemuan yang sama untuk menyerukan kebijakan pembangunan pemukiman baru pada lokasi yang dilakukan oleh warga Palestina yang melakukan penyerangan terhadap fihak isarel.
Menjelang pertemuan kabinet itu, Netanyahu telah menjanjikan langkah-langkah baru termasuk pembongkaran lebih cepat dari rumah milik warga Palestina menuduh penyerangan terhadap Israel dan penggunaan yang lebih luas dari penahanan administratif.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Dalam pernyataannya yang dirilis oleh kantornya pada Senin, PM Israel mengatakan bahwa pasukan tambahan telah dikerahkan di seluruh wilayah Palestina yang diduduki yang “akan masuk ke dalam lingkungan Arab, yang belum pernah dilakukan di masa lalu.”
Dia berjanji akan “menghancurkan rumah teroris ‘,” dan mengatakan bahwa pemerintahnya “memungkinkan pasukan kami untuk mengambil tindakan tegas terhadap mereka yang melemparkan batu dan bom.”
Senin malam, dua warga Palestina terbunuh dalam bentrokan, termasuk seorang anak 13 tahun. Sekitar 500 lebih terluka, termasuk 41 dengan peluru, kata Bulan Sabit Merah Palestina.
“Kami tidak siap untuk memberikan kekebalan terhadap setiap perusuh, inciter atau teroris di mana saja,” kata Netanyahu, menambahkan “tidak ada pembatasan pada tindakan pasukan keamanan kami.”
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Tentara Israel mengkonfirmasi penghancuran Selasa, mengatakan mereka dilakukan atas petunjuk Menteri Israel Moshe Yaalon Pertahanan. (T/P002/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka