Israel Hentikan Kerjasama dengan UNESCO Karena Resolusi Al-Aqsa

Tel Aviv, 14 Muharram 1438/15 Oktober 2016 (MINA) – menghentikan kerja sama dengan sehari setelah badan kebudayaan PBB itu mengeluarkan resolusi yang mengkritik tajam kebijakan Israel di sekitar kompleks Masjid Al-Aqsa.

Resolusi itu mengutuk Israel karena membatasi Muslim mendapat akses ke kompleks serta karena polisi dan tentara melakukan serangan di sana.

“Ini merupakan pesan penting kepada Israel bahwa ia harus mengakhiri pendudukannya dan mengakui negara Palestina dan Jerusalem (Al-Quds) sebagai ibukotanya dengan situs suci Muslim dan Kristen,” kata Nabil Abu Rdainah, Juru Bicara Presiden Palestina Mahmoud Abbas.

Namun Israel dan Amerika Serikat mengecam keputusan itu.

“Israel sangat marah pada resolusi oleh UNESCO ini karena pada dasarnya membatalkan koneksi Yahudi kepada kompleks Masjid Al-Aqsa,” kata Bernard Smith, wartawan Al Jazeera melaporkan dari Al-Quds yang dikutip MINA.

Smith mengatakan, resolusi itu tidak menegaskan Yerusalem adalah tempat suci untuk tiga agama monoteistik – Yudaisme, Islam dan Kristen – tetapi ada bagian khusus dalam resolusi yang mengatakan kompleks Masjid Al-Aqsa adalah suci hanya bagi umat Islam.

“Tidak disebutkan bahwa itu adalah suci bagi orang Yahudi juga. Ini yang membuat marah pemerintah Israel,” katanya.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis (13/10) bahwa UNESCO telah kehilangan legitimasinya dengan mengadopsi resolusi ini.

“Untuk menyatakan bahwa Israel tidak memiliki koneksi ke Temple Mount dan Tembok Barat adalah seperti mengatakan bahwa Cina tidak memiliki koneksi ke Great Wall of China, atau Mesir tidak memiliki koneksi ke piramida,” kata Netanyahu.

Resolusi itu diusulkan  oleh Aljazair, Mesir, Lebanon, Maroko, Oman, Qatar dan Sudan, lalu diterima melalui voting pada Kamis dengan 24 suara mendukung, enam menentang, dan 26 abstain.

Estonia, Jerman, Lithuania, Belanda, Inggris dan Amerika Serikat menentang resolusi itu, sementara Cina, Rusia, Meksiko, Afrika Selatan dan Pakistan antara lain sebagai mendukung.

Setelah pemungutan suara, AS juga menyuarakan ketidaksenangannya dengan mengatakan “sangat menentang” resolusi ini. (T/P001/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.