Gaza, 25 Jumadil Akhir 1437/4 April, 2016 (MINA) – Otoritas Pendudukan Israel, Ahad (3/4) kemarin, secara resmi menghentikan semua pengiriman semen ke Jalur Gaza yang diblokade.
Kepala Komisi Palestina untuk Koordinasi Pemasukan Barang ke Jalur Gaza, Raed Fattouh, mengatakan otoritas Israel telah “resmi dan benar-benar” menghentikan semua pengiriman semen ke sektor swasta Gaza.
“Pemerintah Israel memberitahukan keputusan mereka untuk menghentikan semua pengiriman semen ke Gaza pada Ahad (3/4), tanpa memberikan alasan apapun,” katanya, demikian laporan Middle East Monitor (MEMO) yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Dia melanjutkan keputusan tidak berlaku untuk jumlah terbatas semen dipasok ke proyek-proyek yang dilakukan di Gaza oleh Badan Pekerjaan dan Bantuan PBB bagi Pengungsi Palestina (UNRWA).
Baca Juga: Israel Halangi Evakuasi Jenazah di Gaza Utara
Pihak Otoritas Pendudukan Israel belum secara resmi mengomentari pernyataan Fattouh.
sementara itu, Kementerian Ekonomi Palestina di Gaza mengecam keputusan Israel itu dengan memperingati dampak yang terjadi saat berlangsungnya rekonstruksi dalam pemulihan pasca hancur akibat serangan militer Israel 2014 lalu.
Kementerian menambahkan, jumlah semen saat ini memasuki Gaza melalui perbatasan Karem Shalom yang menghubungkan Mesir, Israel, dan Jalur Gaza telah gagal untuk memenuhi persyaratan minimum sekitar 1,9 juta penduduk.
Kemudian Kementerian mencatat mengajukan banding ke PBB dan lembaga internasional lainnya untuk menekan Israel membalikkan keputusan.
Baca Juga: Keluarga Tahanan Israel Kecam Pemerintahnya Sendiri
Sejak kelompok perlawanan Hamas memimpin pemerintahan Gaza pada 2007, Otoritas Pendudukan Israel telah membatasi impor barang ke wilayah tersebut, yang berakhir kekurangan semen dan bahan bangunan.
Menurut ketentuan perjanjian gencatan senjata yang mengakhiri konflik 2014 , semua bahan bangunan yang masuk ke Gaza harus digunakan hanya untuk membangun kembali infrastruktur bangunan rumah warga Gaza.
Pada Juli dan Agustus 2014, Israel melancarkan serangan selama 51 hari terhadap Jalur Gaza. (T/P002/R05)
Baca Juga: Jajak Pendapat: Mayoritas Warga Penjajah Israel Ingin Akhiri Perang
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)