Israel Hukum Dua Perwira Militer Terkait Kematian Kakek Palestina 78 Tahun

Yerusalem, MINA – Tentara Israel menghukum dua perwira komando mereka dan menegur satu lainnya setelah kematian Omar Abdulmajeed Asaad (78 tahun) seorang kakek tua dalam penangkapan dan penyerangan oleh tentara Israel di Tepi Barat.

Asaas berkewarganegaraan Amerika Serikat dan negara ini termasuk Menteri Luar Negeri telah mendesak Israel untuk melakukan tindakan tegas terhadap yang terlibat.

Otoritas Palestina menyambut baik penyelidikan atas  kematian Asaad, pemegang paspor AS, bulan lalu.

Otoritas juga meminta Israel untuk menyelidiki semua kematian Palestina di tangan pasukan Israel, bukan hanya yang melibatkan  warga yang memegang paspor AS. Al Jazeera melaporkan, Selasa (1/2).

Kematian Asaad memicu seruan untuk penyelidikan dari Departemen Luar Negeri AS dan dari anggota Kongres dari Wisconsin, tempat dia tinggal selama beberapa dekade.

Dalam pernyataan langka tentang pengakuan kesalahan, tentara Israel mengatakan kematian Asaad dalam operasi larut malam di desa Jiljilya di pinggiran Ramallah, Tepi Barat, pada 12 Januari adalah akibat dari “kegagalan moral dan pengambilan keputusan yang buruk”.

Tentara mengatakan, Asaad tidak mengeluarkan identitas dan “menolak untuk bekerja sama” ketika dia dihentikan oleh pasukan.

Tentara mengikat tangannya, menyumbat mulutnya dan membawanya ke gedung terdekat bersama tiga tahanan lainnya.

Ketika tentara mulai membebaskan orang-orang yang ditangkap, mereka mengira Asaad sedang tertidur, tapi ternyata meninggal di tempat kejadian.

Laporan mengatakan, dia meninggal karena “serangan jantung yang disebabkan oleh stres karena keadaan penahanannya oleh tentara Israel.”

Kepala Staf Angkatan Bersenjata Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan, “Meninggalkan Asaad sendirian dan tanpa memeriksa kondisinya adalah tindakan ceroboh yang bertentangan dengan nilai-nilai Angkatan Pertahanan Israel, untuk melindungi kehidupan manusia mana pun.”

Pasukan itu adalah bagian dari Batalyon Netzah Yehuda.

Pemerintahan Presiden AS Joe Biden mengatakan “sangat prihatin” dengan kematian Asaad.

“Amerika Serikat mengharapkan penyelidikan kriminal menyeluruh dan pertanggungjawaban penuh dalam kasus ini, dan kami menyambut baik menerima informasi tambahan tentang upaya ini sesegera mungkin,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price dalam sebuah pernyataan.

“Kami terus mendiskusikan insiden yang meresahkan ini dengan pemerintah Israel,” lanjutnya. (T/RS2/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)