Gaza, MINA – Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman mengatakan, militer akan melanjutkan taktik mematikan seperti yang digunakan terhadap warga Palestina di perbatasan Gaza selama protes Jumat, 30 Maret lalu.
Tembakan langsung digunakan oleh pasukan Israel dalam menghadapi puluhan ribu demonstran Palestina di perbatasan Gaza-Israel, menyebabkan 18 demonstran Palestina tewas dan lebih 1.400 terluka. Bersama peluru tajam, milter juga menggunakan peluru baja lapis karet dan gas air mata.
Sementara satu orang tewas oleh tembakan tank pada Jumat pagi sebelum aksi.
“Kami telah menetapkan aturan dasar yang jelas dan kami tidak berniat untuk mengubahnya,” kata Lieberman saat berkunjung ke dekat perbatasan Gaza, demikian Al-Araby Al-Jadeed melaporkan.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
“Siapa pun yang mendekati perbatasan menempatkan hidupnya dalam bahaya.”
Dia menyebut protes di perbatasan adalah “provokasi yang jelas” dan ia menolak seruan untuk penyelidikan independen atas pembunuhan itu.
Militer Israel menuduh beberapa pengunjuk rasa melakukan kegiatan “teroris” dan berhubungan dengan kelompok militan.
Meskipun Israel mengklaim itu, tapi tidak ada orang Israel yang terluka pada hari Jumat, saat demonstrasi memuncak.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Diperkirakan massa Palestina dalam jumlah besar akan kembali turun ke sepanjang dekat perbatasan pada Jumat, 6 April. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza