Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ISRAEL INGINKAN GENCATAN SENJATA HARI INI

Abu Al Ghazi - Selasa, 15 Juli 2014 - 04:39 WIB

Selasa, 15 Juli 2014 - 04:39 WIB

1919 Views ㅤ

Seorang Pedagang Makanan Kecil di Roket Israel hingga tubunya Hancur. Foto : MINA

Seorang Pedagang Makanan Kecil di Roket <a href=

Israel hingga tubunya Hancur. Foto : MINA" width="300" height="198" /> Seorang Pedagang Makanan Kecil di Roket Israel hingga tubunya Hancur. Foto : MINA

Gaza, 17 Ramadhan 1435 / 15 Juli 2014 – Kabinet Israel akan menerima  tawaran gencatan senjata yang diajukan oleh Mesir pada Selasa (15/7) pagi waktu Gaza, demikian sumber sumber media Israel menyatakan pada ahad (14/7) malam.

Israel akan menerima tawaran dari Mesir untuk melakukan gencatan senjata pada selasa (15/7) pagi jika Hamas menyetujuinya” ujar sumber tersebut. Sebuah analis mengatakan, inisiatif Mesir tersebut datang pada saat menteri luar negeri Amerika Serikat akan mengunjungi Kairo selasa (15/7).

Juru bicara Hamas Fawzi Barhoum menyatakan bahwa tidak akan dilakukan gencatan senjata jika syarat yang diajukan oleh para pejuang tidak disepakati oleh Israel.

Sementara itu gerakan perlawanan Islam Hamas yang disampaikan oleh Ismail Haniya dalam siaran persnya yang disiarkan oleh TV Al Aqsa menyatakan bahwa Israel yang memulai peperangan dengan menargetkan rakyat sipil terutama wanita dan anak-anak.

Baca Juga: Hassan Eslih Jurnalis ke-215 yang Syahid di Gaza

“Kami ingin menegaskan bahwa kami tidak pernah memulai pertempuran akan tetapi musuhlah yang telah memulainya dan mengumumkannya, kemudian membunuh anak-anak, wanita dan membantai para keluarga” tegas Haniya. “Bagi kami, setiap tetes darah sangatlah berharga, akan tetapi darah-darah ini memotivasi untuk terus berkomitmen terhadap hak-hak kami dan menghentikan serangan yang dilakukan di Gaza dan Tepi Barat.”

Haniya juga menekankan bahwa permasalahan bukan terletak pada gencatan senjata namun terletak pada kepentingan rakyat dengan dibukanya blokade terhadap Gaza.

“Kami katakan dengan jelas, masalahnya bukan pada gencatan senjata dan kembali kepada kesepakatan semula, masalahnya adalah kenyataan dan realitas di Gaza seputar blokade, kelaparan, dan ditutupnya pintu perbatasan, pada penderitaan dan rasa sakit yang disebabkan oleh blokade dan politik yang mencekik,” kata Haniya.

“Blokade ini harus dihentikan dan seharusnya rakyat kami bisa hidup secara bebas dan terhormat seperti rakyat di berbagai belahan dunia lainya,” ujarnya.

Baca Juga: Ratusan Purnawirawan Israel Desak Trump Dorong Gencatan Senjata Gaza

Sementara pembicaraan gencatan senjata digulirkan, serangan serangan Israel masih terus berlangsung. Saat berita ini ditulis, setidaknya 186 korban meninggal dan 1390 lebih luka-luka dan korban diperkirakan akan terus berjatuhan jika Israel tidak menghentikan serangannya. (Nurihkwan/EO2)

Rekomendasi untuk Anda