Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Israel Jajah Palestina Akar Utama Konflik Timur Tengah

Rana Setiawan - Sabtu, 20 April 2024 - 14:43 WIB

Sabtu, 20 April 2024 - 14:43 WIB

10 Views

Jakarta, MINA – Anggota Komisi I DPR RI Sukamta menegaskan penjajahan Israel terhadap Palestina merupakan akar utama masalah konflik di Timur Tengah saat ini.

Oleh karena itu, menurut Sukamta yang dilaporkan Parlementaria dikutip MINA, Sabtu (20/4), penjajahan tersebut harus segera diselesaikan, karena berdampak terhadap beberapa konflik, misalnya perang Israel versus Iran.

Sukamta menegaskan, Israel telah melakukan pelaparan terhadap penduduk Gaza, Palestina. Pelaparan tersebut berdampak pada malnutrisi ribuan penduduk yang mati pelan-pelan.

“Ini tindakan kejahatan kemanusiaan dan menjadi masuk kategori genosida. Sehingga dari sini saja Israel ini sudah layak untuk menjadi Negara Pariah (yang) tidak perlu mendapat pembelaan dari negara lain. Jadi kita berharap, akar masalahnya ini segera selesai,” tegasnya.

Baca Juga: Israel Akui 66 Tentaranya Cedera dalam 24 Jam

Diketahui, Negara Pariah merupakan adalah negara yang dianggap tersingkir dalam komunitas internasional. Negara pariah mengalami isolasi internasional, sanksi, atau bahkan invasi oleh negara-negara yang menganggap kebijakan, aksi, atau keberadaannya sendiri tak dapat diterima.

Adapun secara ekonomi, maka efek dari perang Iran tersebut akan segera terasa. Dimulai dari harga minyak yang akan naik dan juga akan diikuti dengan kenaikan nilai tukar dolar, di luar yang sekarang terjadi karena The Fed menaikkan suku bunga.

“Jadi nanti kalau itu nanti dikombinasi dengan instabilitas di kawasan Timur Tengah dan juga kenaikan harga minyak, pasti itu akan sangat serius dampaknya bagi ekonomi negara-negara lain termasuk Indonesia,” pungkas Politisi Fraksi PKS ini.(R/R1/RS3)

 

Baca Juga: Menteri Keuangan Israel Serukan Pendudukan Penuh di Gaza Utara

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda