Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Israel Jual Senjata ke Myanmar di Tengah Krisis Rohingya

Ali Farkhan Tsani - Kamis, 7 September 2017 - 07:06 WIB

Kamis, 7 September 2017 - 07:06 WIB

343 Views

Senjata ekspor Israel (Dok Mondoweiss)


Senjata ekspor Israel (Dok Mondoweiss)

Rangon, MINA – Israel telah menjual lebih dari 100 tank, kapal dan senjata ke pemerintah Myanmar yang dilakukan oleh perusahaan senjata Israel, menurut penyelidikan beberapa kelompok hak asasi manusia.

Sebuah perusahaan Israel, TAR Ideal Concepts, juga telah melatih pasukan khusus Myanmar di negara bagian Rakhine utara, di mana sebagian besar kekerasan sedang terjadi terhadap ummat Islam, MINA (Mi’raj News Agency) melaporkan dari sumber Telesur TV edisi Rabu (6/9).

Padahal, lanjut laporan itu,  sesuai kesepakatan internasional, Amerika Serikat dan Uni Eropa telah memberlakukan embargo senjata terhadap Myanmar.

Baca Juga: HRW: Pengungsi Afghanistan di Abu Dhabi Kondisinya Memprihatinkan

Pengadilan Tinggi Israel dijadwalkan akhir bulan ini akan menyidangkan pelarangan penjualan senjata ke negara tersebut, setelah memperhatikan petisi yang digulirkan sekelompok aktivis Israel.

Pada bulan Maret, Kementerian Pertahanan Israel berpendapat bahwa pengadilan tersebut tidak memiliki hak dalam masalah tersebut, yang disebutnya “jelas diplomatik.”

Eitay Mack, pengacara yang mengajukan petisi tersebut, mengatakan kepada Middle East Eye bahwa Israel telah melakukan sesuatu yang “tidak ada kontrol” atas ekspor senjata ke luar negeri.

Israel tidak memiliki kendali atas apa yang terjadi dengan senjatanya setelah mengirimkannya ke Myanmar,” kata Mack.

Baca Juga: Gunung Berapi Kanlaon di Filipina Meletus, 45.000 Warga Mengungsi

“Tapi dari situs TAR Ideal Concepts, kita tahu bahwa mereka mempersenjatai dan melatih pasukan khusus Myanmar yang beroperasi di negara bagian Rakhine sekarang,” lanjutnya.

Selama ini, ternyata Israel memang telah mengembangkan hubungan yang kuat dengan Myanmar dan mempertahankan hubungan dagang selama bertahun-tahun, bahkan sebelum junta militer mengundurkan diri.

Panglima Myanmar Jenderal Min Aung Hlaing pernah mengunjungi Israel pada bulan September 2015 dalam sebuah “perjalanan belanja” produsen militer Israel.

Menurut surat kabar Haaretz, delegasi itu bertemu dengan Presiden Reuven Rivlin serta pejabat militer.

Baca Juga: Presiden Korea Selatan Selamat dari Pemakzulan

Ofer Neiman, seorang aktivis HAM Israel mengatakan, pemerintah Israel secara berurutan telah menjual senjata ke militer di Myanmar selama bertahun-tahun.

“Kebijakan ini sangat terkait dengan penindasan dan pengabaian Israel terhadap orang-orang Palestina,” lanjutnya.

Menurutnya, senjata yang digunakan untuk melawan orang-orang Palestina itu dijual sebagai ‘uji coba lapangan’ ke beberapa rezim terburuk di dunia ini. (T/RS2/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Jumat Pagi Sinagog Yahudi di Meulbourne Terbakar

 

Rekomendasi untuk Anda