Yerusalem, MINA – Pendudukan Israel mengkaji ulang untuk mengizinkan para pemukim pendatang Yahudi menyerbu Masjid al-Aqsa pada bulan Ramadhan mendatang.
Menurut Palinfo pada Ahad (27/3) yang mengutip Saluran TV11 Israel melaporkan, sebuah sesi pertemuan akan diadakan pekan ini, dipimpin oleh Perdana Menteri Naftali Bennett, untuk mengambil keputusan akhir dalam hal itu
Polisi pendudukan dan Dewan Keamanan Nasional Israel pada awalnya memutuskan untuk mengizinkan orang-orang Yahudi menyerbu Masjid al-Aqsa selama bulan Ramadhan, menurut media Ibrani.
Saluran TV11 Israel menyiarkan, “Departemen Keamanan percaya bahwa tingkat ketegangan saat ini di Al-Quds kurang dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Oleh karena itu tidak ada alasan untuk memberlakukan pembatasan.”
Baca Juga: Tolak Wajib Militer, Yahudi Ultra-Ortodoks Bentrok dengan Polisi Israel
Di bulan Ramadhan tahun lalu pecah pertempuran Saif Al-Quds, yang disebabkan oleh penyerangan pendudukan Israel terhadap warga Al-Quds, intensifikasi penyerbuan ke Masjid Al-Aqsa dan penutupan beberapa pintu gerbang dengan pembatas besi.
Bulan Ramadhan yang akan datang bertepatan dengan beberapa momen keagamaan Yahudi, yang biasanya terjadi eskalasi penyerbuan para pemukim pendatang Yahudi ke Masjid Al-Aqsa, serta serangan terhadap jamaah oleh polisi pendudukan Israel. (T/RE1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Menolak Wajib Militer Yahudi Ultra-Ortodok Blokir Jalan di Israel Tengah