Tel Aviv, MINA – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengecam keras kesepakatan rekonsiliasi Palestina yang diraih Hamas dan Fatah di Kairo.
Netanyahu mengatakan dalam sebuah pernyataan hari Kamis (12/10) bahwa kesepakatan tersebut akan membuat perdamaian dengan negaranya “jauh lebih sulit dicapai”.
“Israel menentang rekonsiliasi antara Otoritas Palestina dan Hamas, selama Hamas bekerja untuk menghancurkan Israel dan tidak melucuti senjatanya,” kata Netanyahu. Demikian The New Arab memberitakan yang dikutip MINA.
Dia menuntut Hamas harus mengakui Israel, menghentikan kegiatan militannya, melepaskan sandera Israel yang dimilikinya dan mematuhi perjanjian internasional yang menuntut agar gerakan Islam itu ditolak.
Baca Juga: Jajak Pendapat: Mayoritas Warga Penjajah Israel Ingin Akhiri Perang
Berdasarkan kesepakatan di Kairo, Mesir, pemerintah Palestina yang berbasis di Tepi Barat akan melanjutkan kontrol penuh atas Jalur Gaza yang dikuasai Hamas terhitung mulai 1 Desember, menurut sebuah pernyataan dari badan intelijen Mesir yang memantau perundingan. (T/RI-1/B05)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Front Demokrasi Serukan Persatuan di Tepi Barat Palestina