Yerusalem, MINA – Kementerian Luar Negeri Israel pada Sabtu (15/12) malam mengeluarkan respon positif atas pengakuan Australia terhadap ibu kota negara Yahudi itu, tetapi menyatakan kecewa karena yang diakui hanya Yerusalem Barat.
Dalam sebuah pernyataan singkat, kementerian yang dipegang rangkap oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu itu menyebut keputusan Canberra untuk membuka kantor pertahanan dan perdagangan di Yerusalem “sebuah langkah ke arah yang benar.”
Sementara itu, seorang pejabat senior Israel mengatakan kepada media Ibrani secara anonim bahwa Israel kecewa dengan keputusan Australia karena pengakuannya hanya berkaitan dengan Yerusalem Barat.
“Kami kecewa dengan keputusan Australia. (Perdana Menteri Scott) Morrison hanya pergi setengah jalan. Ini adalah langkah ke arah yang benar, tetapi kami mengharapkan lebih banyak lagi,” kata pejabat itu, demikian Times of Israel melaporkan.
Baca Juga: PBB Adopsi Resolusi Dukung UNRWA dan Gencatan Senjata di Gaza
Tidak seperti Amerika Serikat pada Desember lalu, Australia tidak mengakui seluruh Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Morrison juga mengatakan, relokasi kedutaannya dari Tel Aviv hanya akan dilakukan setelah kesepakatan damai dicapai dengan Palestina. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Menhan Israel: Ada Peluang Kesepakatan Baru Tahanan Israel