Gaza, MINA – Otoritas penjajah Israel mengeluarkan ancaman untuk mencegah warga Palestina yang mengungsi kembali ke wilayah Gaza utara. Ancaman tersebut dikeluarkan dengan alasan bahwa Hamas telah melanggar kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan.
Dalam pernyataan resminya, Israel menuduh Hamas tidak memenuhi komitmennya untuk membebaskan tawanan Israel, Arbel Yehud, meskipun Israel telah menerima empat tentara perempuan yang menjadi sandera dari Hamas.
Sebagai tanggapan, Israel menegaskan tidak akan mengizinkan warga Gaza melintasi wilayah utara Jalur Gaza hingga Arbel Yehud dibebaskan, Al-Jazeera melaporkannya, dikutip MINA, Ahad (26/1).
Sebelumnya, Israel sepakat menarik semua tentaranya dari area Koridor Netzarim yang memisahkan Gaza utara dan selatan. Namun, rencana tersebut ditangguhkan dengan alasan yang terkesan mengada-ada.
Baca Juga: Warga Tegas Tolak Rencana Relokasi Trump dari Gaza
Situasi ini menambah kompleksitas krisis kemanusiaan di Gaza. Ribuan warga Palestina telah mengungsi akibat penjajahan yang berkepanjangan.
Banyak dari mereka yang berharap dapat kembali ke rumah mereka di Gaza untuk melanjutkan kehidupan mereka di kampung kelahirannya.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Delegasi Hamas Tiba di Kairo Jemput Tahanan