Gaza, MINA – Serangan udara Israel kembali mengguncang wilayah Gaza Utara pada Jumat dini hari (4/7) waktu setempat. Ledakan-ledakan besar menerangi langit Jalur Gaza, seperti terekam dalam tayangan video yang diambil dari wilayah selatan Israel oleh kantor berita Associated Press.
Serangan tersebut terjadi di tengah kampanye militer Israel yang terus berlangsung, meskipun upaya diplomatik untuk mencapai gencatan senjata dengan kelompok pejuang Palestina, Hamas, sedang berlangsung intensif.
Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan, jumlah korban jiwa akibat agresi militer Israel sejak 7 Oktober 2023 telah melampaui 57.000 orang. Lebih dari separuh korban tersebut merupakan perempuan dan anak-anak.
“Korban terus bertambah setiap hari. Rumah-rumah hancur, keluarga-keluarga terputus, dan anak-anak menjadi yatim,” demikian pernyataan singkat dari otoritas kesehatan Gaza.
Baca Juga: Pejuang Palestina Tingkatkan Serangan terhadap Posisi Militer Israel di Gaza
Meskipun negosiasi gencatan senjata antara Israel dan Hamas dikabarkan semakin mendekati kesepakatan, hingga kini belum ada kepastian kapan perjanjian damai itu akan benar-benar terwujud. Sementara itu, serangan masih berlanjut dan warga sipil tetap menjadi korban utama dalam konflik berkepanjangan yang telah berlangsung hampir 21 bulan.
Warga Gaza menyampaikan keputusasaan atas kondisi yang terus memburuk. Banyak dari mereka kehilangan tempat tinggal, sanak keluarga, dan akses terhadap kebutuhan pokok seperti air bersih dan layanan medis.
Agresi Israel ini kembali mendapat kecaman dari berbagai pihak internasional yang menyerukan penghentian kekerasan dan perlindungan terhadap warga sipil. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jumat Pagi, Dua Tentara Israel Tewas di Jalur Gaza