Gaza, MINA – Delapan warga Palestina, termasuk wanita dan anak-anak tewas dan puluhan lainnya terluka di kamp Nuseirat di Gaza tengah akibat pemboman Israel terhadap dua rumah tempat tingga pada Sabtu (27/4) dini hari.
Al Mayadeen melaporkan, pesawat Israel menargetkan sebuah rumah di lingkungan al-Sultan di Kamp Nuseirat, menewaskan empat warga Palestina, termasuk seorang bayi perempuan. Tubuh korban yang berserakan kemudian diangkut dalam bentuk potongan-potongan ke rumah sakit.
Selain itu, empat warga Palestina lainnya juga tewas dan sekitar 30 orang terluka ketika Israel mengebom rumah lain di kamp yang sama. Israel pun mengebom wilayah Al-Mughraqa di Gaza tengah.
Sementara itu, setidaknya tiga rumah rusak parah di lingkungan al-Shujaiya ketika Israel melanjutkan serangannya ke Kota Gaza.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Koresponden Al Mayadeen melaporkan bahwa enam warga Palestina meninggal dalam pemboman Israel yang menargetkan sebuah rumah di kota Rafah, selatan Jalur Gaza.
Pada Kamis (25/4) lalu, setidaknya 392 jenazah yang membusuk telah ditemukan dari Kompleks Medis Nasser di Khan Younis oleh Pertahanan Sipil di Gaza dan penduduk setempat yang membantu pekerja penyelamat.
Penemuan terjadi usai pasukan pendudukan Israel menarik pasukannya dari fasilitas medis tersebut, setelah menghancurkannya selama berpekan-pekan.
Ketika pihak berwenang terus berupaya untuk menemukan jenazah warga Palestina yang dibunuh selama pengepungan rumah sakit dan invasi berikutnya oleh militer Israel, kejahatan mengerikan yang dilakukan oleh pasukan pendudukan Israel di fasilitas medis terus terungkap. Banyak dari mayat yang baru digali ternyata adalah anak-anak.
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
“Kami tidak tahu alasan mengapa jenazah anak-anak ditemukan di Rumah Sakit Nasser,” kata pihak berwenang Palestina, seraya menambahkan bahwa ada tanda-tanda penyiksaan yang jelas pada sejumlah jenazah.
Pertahanan Sipil Gaza mengatakan, militer pendudukan Israel melakukan beberapa eksekusi lapangan di rumah sakit. Ia menuntut agar penyelidikan internasional dilakukan terhadap kejahatan perang yang terang-terangan tersebut.
Selain itu, Israel mengubur sejumlah jenazah di dalam kantong jenazah plastik besar di kedalaman 3 meter, sehingga memudahkan pembusukannya.
Pihak berwenang juga mengungkapkan, Israel kembali melakukan praktik keji dengan menguburkan hidup-hidup sedikitnya 20 orang di fasilitas medis.
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
Pasukan Israel masih menggelar kejahatan genosida di Jalur Gaza, selama 203 hari berturut-turut sejak 7 Oktober 2023 dengan melancarkan puluhan serangan udara, penembakan artileri, sabuk api, melakukan pembantaian berdarah terhadap warga sipil, dan melakukan kejahatan horor di wilayah yang diserang, mengutip Pusat Informasi Palestina (Palinfo).
Palinfo menyebut, hal itu dilakukan di tengah situasi kemanusiaan yang sangat buruk akibat blokade dan pengungsian lebih dari 90% penduduk Jalur Gaza.
Akibat agresi brutal Israel awal Oktober tahun lalu itu, Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza mencatat, sebanyak 34.356 warga Palestina meninggal dan 77.368 lainnya terluka, didominasi perempuan dan anak-anak.
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant