Tel Aviv, MINA – Pengadilan Israel untuk ketiga kalinya kembali memperpanjang masa penahanan adik perempuan pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh pada pekan ini.
Sabah Haniyeh (57) dituduh memiliki hubungan dengan organisasi pejuang yang dipimpin kakaknya, mengutip Middle East Monitor, Kamis (17/4).
Dua pekan yang lalu, Sabah Haniyeh ditangkap dan diculik pasukan Israel dari rumahnya di desa Tel Al-Saba di selatan Israel. Israel juga menangkap dua putra dari ibu enam anak itu, tapi kemudian dibebaskan.
Saat penangkapan, juru bicara kepolisian mengatakan, ia dituduh atas “dugaan melakukan kontak dengan operatif Hamas dan mengidentifikasinya dengan organisasi itu sambil menghasut dan mendukung tindakan terorisme di Israel.”
Baca Juga: Netanyahu Kembali Ajukan Penundaan Sidang Kasus Korupsinya
Polisi dan badan keamanan internal Israel, Shin Bet, juga mengeklaim mereka menemukan dokumen, alat komunikasi, telepon dan bukti-bukti lain yang mengaitkannya dengan pelanggaran keamanan yang ‘serius’ di rumahnya, serta uang tunai senilai ratusan ribu shekel.
Menurut media Al-Araby Al-Jadeed, penahanan Sabah diperpanjang selama dua hari. Sehingga pihak berwenang Israel sudah tiga kali memperpanjang masa penahanannya.
Pengacaranya, Khaled Zabarqa melaporkan, jaksa penuntut meminta perpanjangan waktu untuk menyelesaikan penyelidikan atas tuduhan “penghasutan” dan “komunikasi dengan agen asing.”
Sebelumnya, pada Hari Raya Idul Fitri 1445H/2024, Israel telah membunuh tiga putra dan empat cucu Ismail Haniyeh dalam pengeboman di Gaza utara. Serangan itu diduga memang menargetkan keluarga pemimpin Hamas itu. (T/Ai/RI-1)
Baca Juga: Hujan Deras Rusak Tenda-Tenda Pengungsi di Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Abu Obaida: Sandera Perempuan di Gaza Tewas oleh Serangan Israel