Yerusalem, MINA – Petugas dari pemerintah kota Israel di Yerusalem Barat, pada hari Selasa (24 /10), menyampaikan pemberitahuan rencana pembongkaran sejumlah rumah warga Palestina di lingkungan Yerusalem Timur, Silwan, kata koresponden WAFA yang dikutip MINA.
Petugas dari kota Israel didampingi oleh polisi, membagikan sebuah pengumuman pembongkaran baru di Silwan dengan dalih dibangun tanpa izin.
Selanjutnya, petugas dari perusahaan air Israel, Gihon, juga memotong pasokan air ke sejumlah rumah di Silwan dengan dalih menunggak pembayaran.
Petugas yang dilindungi polisi tersebut, mengambil meteran air.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Selama bertahun-tahun, pemerintah kota Israel di Yerusalem telah menghancurkan ratusan rumah milik Palestina dengan dalih tidak memiliki izin pembangunan.
Israel mengklaim bahwa dibandingkan dengan populasi Yahudi, tidak proporsional dengan masyarakat Palestina. Kesaksian yang dikumpulkan oleh Applied Research Institute – Yerusalem (ARIJ) menemukan bahwa prosedur untuk mengajukan izin bangunan yang dikeluarkan oleh Israel panjang, memerlukan waktu selama beberapa tahun, sementara biaya penerapannya bisa mencapai 300.000 shekel (AS$ 79.180).
Karena empat dari lima warga Palestina di Yerusalem Timur hidup di bawah garis kemiskinan, maka mengajukan izin bangunan yang mahal hampir tidak mungkin. Jadinya hanya tujuh persen dari izin membangun Yerusalem yang dialokasikan ke lingkungan Palestina. (T/B05/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon