Tel Aviv, MINA – Israel mengerahkan Polisi Unit Khusus Israel untuk menindak para pengunjuk rasa dan aktivis Israel yang mengorganisir demonstrasi menentang upaya reformasi peradilan oleh pemerintah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Menurut media Israel, Haaretz yang dikutip Middle East Monitor, Kamis (22/2), polisi Israel menggunakan unit yang biasanya menangani kejahatan besar dan kelompok kriminal untuk mengawasi dan menyelidiki tokoh aktivis terkemuka dalam protes terhadap upaya Netanyahu untuk merombak peradilan negara serta menerapkan reformasi radikal.
Sebelumnya, puluhan ribu warga Israel bahkan ratusan tentara dan pasukan cadangan melakukan unjuk rasa di beberapa kota memprotes kebijakan pemerintahan Netanyahu yang akan mereformasi peradilan.
Menurut para pengamat, Diusulkan oleh Menteri Kehakiman Yariv Levin, reformasi tersebut akan menjadi perubahan paling radikal dalam sistem pemerintahan di Israel.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Perubahan yang diusulkan akan sangat membatasi kekuasaan Mahkamah Agung, memberi pemerintah kekuasaan untuk memilih hakim dan mengakhiri penunjukan oleh Jaksa Agung penasihat hukum untuk kementerian.
Selain itu, jika undang-undang tersebut disahkan oleh Knesset, Netanyahu dan politisi lainnya yang menghadapi tuntutan pidana tidak akan dituntut.
Netanyahu didakwa atas tuduhan korupsi, meskipun dia menyangkal semua tuduhan terhadapnya.
Menurut media lokal, sekitar 50.000 orang, termasuk dari organisasi non-pemerintah, pengacara, dan sektor teknologi, ikut serta dalam demonstrasi di Tel Aviv. (T/RE1/R1)
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon