Al-Quds, 9 Dzulhijjah 1436/22 September 2015 (MINA) – Polisi Israel mengumumkan, pada hari Senin (21/9), ribuan pasukannya akan dikerahkan di Al-Quds (Yerusalem Timur) yang diduduki menjelang liburan Yom Kippur dan Idul Adha setelah tiga hari bentrokan mengguncang kompleks Masjid Al-Aqsha pekan lalu.
Pihak berwenang Israel juga mengatakan, 21 warga Palestina ditahan semalam di Kota itu, sehubungan dengan kerusuhan di Al–Aqsha di mana kepolisian Israel bentrok dengan demonstran Palestina. Israel juga menahan 39 orang lainnya di Tepi Barat dan Al-Quds selama pekan lalu.
Hari libur Yom Kippur dimulai Selasa (22/9) malam, dan berlangsung sampai Rabu (23/9) malam, dengan ribuan orang Yahudi diharapkan mengunjungi Tembok Ratapan di bawah kompleks Al-Aqsha.
Sementara kaum Muslim merayakan Hari libur Idul Adha dimulai hari Rabu dan berlanjut sampai hari Ahad, Maan News Agency melaporkan.
Baca Juga: [POPULER MINA] Perintah Penangkapan Netanyahu dan Layanan di Semua RS Gaza Berhenti
Dimulai pada Senin (21/9) malam, lalu lintas akan dibatasi sekitar Kota Tua dan pos-pos pemeriksaan akan diatur. Bentrokan pekan lalu, terjadi selain itu orang Yahudi merayakan Tahun Baru mereka, atau Rosh Hashanah.
Polisi mengatakan, mereka menyerbu kompleks Al-Aqsha untuk menghentikan Jama’ah Palestina yang telah melakukan barikade di dalam masjid dari mengganggu kunjungan orang-orang Yahudi dan wisatawan.
Bentrokan pecah selama penggerebekan, dengan pengunjuk rasa melemparkan batu, kembang api dan bahan lainnya, kemudian polisi Israel menembaki gas air mata, granat setrum, dan peluru baja berlapis karet.
Ada juga bentrokan sengit di lorong-lorong Kota Tua Yerusalem di luar kompleks masjid. Kerusuhan terjadi pada Jumat (18/9) lalu di Tepi Barat yang diduduki dan secara sporadis di Kota itu.
Baca Juga: Oposisi Israel Kritik Pemerintahan Netanyahu, Sebut Perpanjang Perang di Gaza Tanpa Alasan
Di tengah bentrokan yang terjadi, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu berjanji akan berperang pada pelempar batu Palestina setelah mengumumkan ketangguhan sanksi bagi pelempar batu pada pertemuan darurat para menteri dan pejabat keamanan, Selasa (22/9) malam.
Israel's Attorney General to allow police to employ open-fire regulations used in the West Bank, including sniper fire and the use of 0.22 inch Ruger rifles fitted with sniper scopes. ">Dalam pertemuan itu, Netanyahu juga dilaporkan meminta Jaksa Agung Israel untuk memungkinkan polisi menggunakan peraturan senjata di Tepi Barat, termasuk sniper dan penggunaan senapan Ruger 0,22 inci.
Al-Aqsha adalah Kota situs ketiga paling suci bagi umat Islam, dan situs ini juga dihormati oleh orang Yahudi yang diklaim sebagai Temple Mount dan dianggap kuli kaum Yahudi.
Rakyat Palestina khawatir dengan peningkatan kunjungan orang Yahudi ke situs itu, dan aturan yang mengatur rasa khawatiran kompleks tersebut akan diubah. Yahudi diizinkan untuk mengunjungi, namun tidak untuk beribadah, tapi untuk menghindari ketegangan memprovokasi.
Baca Juga: Hamas Ungkap Borok Israel, Gemar Serang Rumah Sakit di Gaza
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan berulang kali dia berkomitmen terhadap kondisi status quo di situs tersebut.
Ketegangan secara global meningkat, Israel telah mengerahkan dua anti-rudal di sekitar kota Sderot dan Netivot dekat Jalur Gaza, radio militer melaporkan.
Sebaliknya, tiga roket ditembakkan ke Israel selatan dalam beberapa hari terakhir dari kantung Palestina, tanpa mengakibatkan adanya korban cedera. Pada Jumat, Israel kembali melancarkan serangan udara di wilayah yang terblokade itu. (T/P002/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Semua Rumah Sakit di Gaza Terpaksa Hentikan Layanan dalam 48 Jam